Page 122 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 122

Judul          : BPOM Minta Tarik Obat Lambung yang Terkontaminasi

               Nama Media : beritasatu.com

               Tanggal        : 11 Oktober 2019

               Halaman/URL: https://www.beritasatu.com/kesehatan/579425/bpom-perintahkan-
               produsen-ranitidin-terkontaminasi-ndma-hentikan-produksi

               Tipe Media  : Online

                                                                     Jakarta,     Beritasatu.com         -
                                                                   Sehubungan        hasil     pengujian
                                                                   terhadap          cemaran           N-
                                                                   Nitrosodimethylamine (NDMA) pada
                                                                   produk  obat  tukak  lambung  atau
                                                                   tukak  usus  yang  mengandung
                                                                   ranitidin, Badan Pengawas Obat dan
                                                                   Makanan      (BPOM)      memberikan
                                                                   penjelasan dalam konferensi pers di
                                                                   Kantor  BPOM,  Jakarta,  Jumat
                                                                   (11/10/2019).  Hadir  Kepala  Badan
               POM,  Penny  Kusumastuti  Lukito,  yang  didampingi  Ketua  Komite  Kebijakan  Obat
               Ikatan Dokter Indonesia, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia, Sekjen Persatuan Rumah
               Sakit  Seluruh  Indonesia,  dan  Ketua  Bidang  Advokasi  Perhimpunan  Ahli  Penyakit
               Dalam.

               Menurut Penny, BPOM juga telah memerintahkan industri farmasi pemegang izin edar
               produk yang terdeteksi mengandung cemaran NDMA yang melebihi batas ambang
               untuk menghentikan produksi dan distribusi. Selain itu, melakukan penarikan kembali
               (recall) seluruh bets produk yang terdeteksi mengandung cemaran NDMA.

               “Berdasarkan kajian sampai 9 Oktober 2019 terhadap adanya cemaran NDMA, BPOM
               memerintahkan seluruh industri farmasi pemegang izin edar  produk ranitidin untuk
               menghentikan  sementara  produksi,  distribusi  dan  peredarannya,”  kata  Penny
               Kusumastuti Lukito.
               Menurut Penny, BPOM telah memberikan persetujuan terhadap ranitidin, obat yang
               digunakan untuk pengobatan gejala penyakit tukak lambung dan tukak usus melalui
               kajian evaluasi keamanan, khasiat, dan mutu. Ranitidin tersedia dalam bentuk tablet,
               sirup, dan injeksi. Namun dengan temuan adanya paparan NDMA, maka izin edar
               ranitidin ini dibatalkan untuk sementara waktu sampai menunggu proses selanjutnya.

               Menurut Penny, informasi awal tentang renitidin terkontaminsasi SDMA ini dari Food
               and  Drug  Administration  (FDA)  Amerika  Serikat  dan  European  Medicine  Agency
               (EMA) pada 13 September 2019. Kedua badan mengeluarkan peringatan cemaran
               NDMA dalam jumlah yang relatif kecil pada sampel produk yang mengandung bahan
               aktif ranitidin.

               Studi  global  memutuskan  nilai  ambang  batas  cemaran  NDMA  yang  diperbolehkan
               adalah 96 ng per hari (acceptable daily intake) bersifat karsinogenik jika dikonsumsi
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127