Page 119 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 119
Judul : Sudah Beredar Selama 30 Tahun, Obat Ranitidin Baru Diketahui
Bisa Picu Kanker?
Nama Media : akurat.co
Tanggal : 11 Oktober 2019
Halaman/URL: https://akurat.co/gayahidup/id-805637-read-sudah-beredar-selama-
30-tahun-obat-ranitidin-baru-diketahui-bisa-picu-kanker
Tipe Media : Online
AKURAT.CO, Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) telah
mengumumkan bahwa obat ranitidin
untuk penyakit tukak lambung dan
tukak usus yang beredar di
Indonesia mengandung
Nitrosidimethylamine (NDMA) di atas
batas ambang, sehingga bisa
memicu kanker.
Salah satu pertanyaan terbesarnya adalah, bagaimana bisa obat ranitidin ini baru
diketahui dapat memicu kanker? Padahal, obat tersebut sudah sejak lama beredar di
Indonesia.
Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia, Nurul Falah E. T, mengatakan, obat ranitidin
ini sudah beredar di Indonesia sejak 1989 atau sekitar 30 tahun yang lalu, dan
berfungsi untuk mengobati tukak lambung dan tukak usus.
Penny Lukito, Ketua BPOM, menjelaskan, hal ini terjadi karena adanya
perkembangan teknologi terbaru yang bisa menemukan, jika mengonsumsi NDAM
dari ambang batas yang ditentukan, dapat memicu kanker.
“Apakah bahan bakunya yang tercemar, bisa jadi. Atau interaksi dengan berbagai
komponen di dalamnya yang baru terdeteksi setelah ada metode uji yang muncul
seiring perkembangan teknologi science,” katanya kepada AkuratHealth, di Kantor
BPOM, Jakarta Pusat, Jumat, (11/10).
Penny mengajak masyarakat, untuk merespon hal ini dengan rasional. Karena
tentunya dengan kemajuan teknologi, tindak lanjut pencabutan obat ranitidin pun
dapat berjalan lebih cepat. Ini juga bertujuan untuk menjauhkan masyarakat dari
resiko-resiko yang tidak diinginkan.
“Ini proses cepat untuk aspek keamanan dari obat yang mengandung resiko walau
belum tentu terjadi karena ada aspek waktu dan jumlah ya. Yang sedang mengonsumi
obat ranitidin tidak usah panik, dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk
meminta obat pengganti," tutupnya.