Page 215 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 215
Judul : Obat Mengandung Ranitidin Ditarik dari Peredaran, 67 Merk Obat
Hentikan Suplai di Pasaran
Nama Media : magelangekspres.com
Tanggal : 12 Oktober 2019
Halaman/URL: https://magelangekspres.com/2019/10/12/obat-mengandung-
ranitidin-ditarik-dari-peredaran-67-merk-obat-hentikan-suplai-di-pasaran
Tipe Media : Online
JAKARTA – Peredaran obat yang
mengandung Ranitidin dihentikan
sementara untuk dilakukan uji
laboratorium secara mendalam
menilik adanya temuan cemaran N-
Nitrosodimethylamine (NDMA).
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Penny Lukito mengatakan
Ranitidin adalah obat generik yang
digunakan sebagai obat tukak lambung dan tukak usus. Terdapat 67 merk obat di
Indonesia yang menggunakan Ranitidin, baik dalam bentuk sediaan injeksi, sirup dan
tablet.
“Obat dengan Ranitidin di Indonesia tergolong obat keras sehingga hanya disediakan
di apotek dan untuk mendapatkannya harus dengan resep dokter. Bagi masyarakat
yang sudah menggunakan obat dengan Ranitidin agar berkonsultasi dengan dokter
supaya diberi obat pengganti,” terangnya kemarin (11/10).
Adapun lama uji lab terhadap kandungan Ranitidin tercemar NDMA, Penny
mengatakan tidak dapat memastikan waktu pastinya. Hanya saja produk dengan
Ranitidin sudah secara berangsur ditarik dan beberapa pemegang merk sudah
menarik secara sukarela.
“Tahap awal sediaan injeksi dan sirup mengandung Ranitidin yang ditarik. Saat ini ada
imbauan pelarangan BPOM atas segala bentuk tablet juga injeksi sirup semua
dihentikan distribusi dan peredarannya,” katanya.
Studi global memutuskan nilai ambang batas cemaran NDMA yang diperbolehkan
adalah 96 nanogram/hari (acceptable daily intake).
Cemaran NDMA berpotensi memicu kanker (karsinogenik) jika dikonsumsi di atas
ambang batas secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama
US Food and Drug Administration (US FDA) dan European Medicine Agency (EMA)
juga meninjau keamanan dari produk mengandung Ranitidin. US FDA dan EMA
menyebut NDMA merupakan turunan zat Nitrosamin yang dapat terbentuk secara
alami.
Atas dasar ambang batas itu, BPOM menjadikan dasar dalam mengawal keamanan
obat yang beredar di Indonesia sehingga sejumlah produk mengandung Ranitidin