Page 248 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 248

Judul          : Tindak Lanjuti Petunjuk BPOM, Dinkes Mitra Tarik Obat
                              Mengandung Ranitidin

               Nama Media : beritamanado.com

               Tanggal        : 14 Oktober 2019
               Halaman/URL: https://beritamanado.com/tindak-lanjuti-petunjuk-bpom-dinkes-mitra-
               tarik-obat-mengandung-ranitidin

               Tipe Media  : Online

                                                                       Ratahan,  BeritaManado.com  —
                                                                   Menindaklanjuti petunjuk dari Badan
                                                                   Pengawasan  Obat  dan  Makanan
                                                                   (BPOM),  Dinas  Kesehatan  (Dinkes)
                                                                   Kabupaten      Minahasa     Tenggara
                                                                   (Mitra)  mulai  menarik  obat-obatan
                                                                   yang  mengandung  Ranitidin  di
                                                                   seluruh Puskesmas.

                                                                   Dikatakan Kepala Dinas  Mitra Helni
               Ratuliu,  pihaknya  juga  langsung  menginstruksikan  ke  puskesmas  untuk  tidak
               memberikan obat-obatan yang mengandung ranitidin ke pasien.

               “Kami  sudah  tarik  untuk  obat-obatan  yang  mengandung  Ranitidin  dan  sudah
               disampaikan untuk tidak lagi diberikan kepada pasien,” ungkap Helni Ratuliu.

               Menurutnya, sesuai petunjuk maka yang ditarik saat ini baru obat yang mengandung
               Ranitidin berbentuk injeksi, sedangkan yang lainnya masih menunggu keputusan.
               Sementara khusus obat-obatan yang dijual di apotek, pihaknya sudah berkoordinasi
               agar apoteker tak lagi memberikan obat injeksi tersebut.

               “Setiap  apotik  juga  sudah  kita  instruksikan  agar  obat  injeksi  yang  mengandung
               Ranitidin tidak lagi dijual. Seluruh apoteker sudah tahu tentang hal ini,” tukas Helni
               Ratuliu.

               Lanjut,  pihaknya  saat  ini  akan  terus  berkoordinasi  dengan  BPOM,  terkait  langkah
               selanjutnya apakah nantinya akan dilakukan penarikan obat berkandungan Ranitidin
               jenis lainnya.

               Terkait hal ini, masyarakat dihimbau agar tidak resah dan jika memerlukan informasi
               lebih lanjut dapat menghubungi apoteker, dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253