Page 342 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 342
Judul : Masyarakat Kota Makassar resah karena obat Ranitidin belum
ditarik dari pasaran
Nama Media : antaranews.com
Tanggal : 17 Oktober 2019
Halaman/URL: https://makassar.antaranews.com/berita/146754/masyarakat-kota-
makassar-resah-karena-obat-ranitidin-belum-ditarik-dari-pasaran
Tipe Media : Online
Makassar (ANTARA) -
Masyarakat di Kota Makassar resah
karena obat maag Ranitidin belum
ditarik di pasaran, padahal BPOM
pusat di Jakarta sudah melakukan
penarikan obat itu karena dapat
membahayakan kesehatan.
"Belum ada sosialisasi penarikan
obat Ranitidin dari BPOM pada
kami," kata pengelola Toko Obat
Rezky, Hj Subaedah di Makassar,
Kamis.
Menurut dia, penarikan obat maag itu hanya diketahui dari media sosial yang banyak
menginformasikan bahaya Ranitidin yang diduga penyebab kanker, sehingga ditarik
oleh BPOM.
Diakui stok obat maag itu masih ada, namun jika ada pembeli mencari obat itu,
dianjurkan membeli obat merek lain.
"Kami tidak mau ambil risiko, nanti disalahkan atau dituntut," katanya.
Sementara itu, salah seorang warga Kecamatan Tallo Daeng Ngalusu mengaku
selama ini mengomsumsi obat itu, karena diberi resep obat itu oleh dokter di
puskesmas setiap datang kontrol.
Berkaitan dengan hal itu, dia berharap agar pihak yang berwenang segera melakukan
razia dan menarik obat itu di apotek atau di pasar agar tidak meresahkan masyarakat.
"Jangan sampai karena ketidaktahuan mereka terus membeli dan meminum obat itu,"
katanya.*