Page 360 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 360

Judul          : Picu Kanker, Peredaran Obat Maag Ranitidin di Tegal Diawasi

               Nama Media : radartegal.com

               Tanggal        : 18 Oktober 2019

               Halaman/URL: https://radartegal.com/berita-lokal/picu-kanker-peredaran-obat-maag-
               ranitidin-di.36499.html

               Tipe Media  : Online

                                                                             TEGAL  -  Lantaran  diketahui
                                                                   mengandung  zat  pemicu  kanker,
                                                                   obat asam lambung ranitidin dilarang
                                                                   diedarkan     di   seluruh     wilayah
                                                                   termasuk  Kota  Tegal.  Karenanya,
                                                                   Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat
                                                                   mengeluarkan         edaran       bagi
                                                                   pelayanan       kefarmasian        dan
                                                                   kesehatan untuk mengembalikannya
               kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF).
               Kepala Dinkes Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengatakan, pada 13 September
               lalu, US Food and Drug Administrasi (US FDA) dan European Medicine Agency (EMA)
               mengumumkan hasil temuan kandungan bahan aktif N-Nitrosodimethylamine (NDMA)
               dalam jumlah yang relatif kecil pada sampel produk ranitidin. Itu bersifat karsinogenik,
               apabila dikonsumsi di atas ambang batas secara terus menerus dalam jangka waktu
               yang lama dapat memicu kanker.
               "Karsinogenik  itu  zat  pemicu  kanker.  Itu  sebabnya  BPOM  RI  melarang  untuk
               mengedarkannya," ungkapnya.

               Terkait itu, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan bagi pelayanan
               kefarmasian dan kesehatan. Ditegaskannya, jika ada produk ranitidin yang terdeteksi,
               supaya dikembalikan ke BPF yang bersangkutan.

               Prima  menyebutkan setidaknya  ada  7 jenis obat Ranitidin yang disebutkan BPOM
               terkait itu. Di antaranya Ranitidine cairan injeksi 25 mg/ml keluaran PT Phapros Tbk,
               Zantac cairan injeksi 25 mg/ml keluaran Glaxo Wellcome Indonesia, Ranitadin sirup
               75 mg/5 ml keluaran PT Global Multi Pharmalab dan Indoran cairan injeksi 25 mg/ml
               dan Ranitiden cairan injeksi 25 mg/ml keluaran PT Indofarma.

               "Kemudian, Ranitidine HCI tablet salut selaput 150 mg PT Pharos Indonesia, Conranin
               tablet salut selaput 150 mg keluaran PT Armoxindo Farma serta Radin tablet salut
               selaput 150 mg dan ranitidine HCI Tablet Salut Selaput 150 mg keluaran PT Dexa
               Medica," ujarnya.
               Terkait produk ranitidin yang lain, tandas Prima, saat ini BPOM RI sedang melakukan
               karantina. Namun untuk saat ini tetap tidak boleh diedarkan sampai ada penjelasan
               lebih lanjut.
   355   356   357   358   359   360   361   362   363   364   365