Page 362 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 362

Judul          : Obat Ranitidin di Ponorogo Tidak Ditarik Semua, Ini Alasannya

               Nama Media : republika.co.id

               Tanggal        : 18 Oktober 2019

               Halaman/URL: https://nasional.republika.co.id/berita/pzk7uo5522000/obat-ranitidin-
               di-ponorogo-tidak-ditarik-semua-ini-alasannya

               Tipe Media  : Online

                                                                      jatimnow.com  -  Badan  Pengawas
                                                                   Obat     dan    Makanan       (BPOM)
                                                                   melakukan  penarikan  produk  obat
                                                                   jenis  Ranitidin  karena  diduga  dapat
                                                                   memicu pertumbuhan sel kanker.

                                                                   Dinas       Kesehatan         (Dinkes)
                                                                   Kabupaten  Ponorogo  juga  telah
                                                                   meminta semua apoteker untuk tidak
                                                                   menjual  maupun  memberikan  obat
                                                                   tersebut. Namun tidak semua produk
                                                                   Ranitidin di Ponorogo ditarik.

               Kadinkes Ponorogo, drg Rahayu Kusdarini membenarkan jika dalam website resmi
               BPOM tertanggal 9 September 2019 di dalam Ranitidin yang terdeteksi mengandung
               N-nitrosodimethylamine (NDMA) harus ditarik.

               "Benar  BPOM  membuat  release  bahwa  harus  ada  penarikan  Ranitidin  yang
               mengandung NDMA," katanya.
               Menurutnya,  yang  harus  diketahui  adalah  BPOM  tidak  menyuruh  untuk  menarik
               semua jenis obat Ranitidin. Hanya obat yang diproduksi oleh produsen dengan nomor
               batch tertentu.

               "Ada empat jenis nomor batch yang disuruh menarik. Yang memproduksi juga cuma
               satu produsen. Itu yang wajib ditarik," jelasnya.

               Untuk  di  Ponorogo,  peredaran  obat  Ranitidin  yang  diwajibkan  dan  dianjurkan  oleh
               BPOM untuk menarik telah dilakukan. Diharapkan agar masyarakat tidak perlu takut
               jika ada resep Ranitidin.

               "Tidak semua Ranitidin membahayakan. Apabila ada masyarakat yang masih takut.
               Bisa  selanjutnya  konsultasi  dengan  tim  kesehatan,  jangan  resah  jangan  khawatir,
               sebab ini kan obat untuk luka lambung. Sekali lagi tidak ada yang perlu diresahkan,"
               tegasnya.

               Kepala Instalasi Farmasi RSUD dr Harjono, Septi Intan Tri Ayu mengatakan untuk
               obat yang diwajibkan dan dianjurkan oleh BPOM untuk ditarik telah dilakukan.

               "Kami masih menyediakan Ranitidin yang aman. Yang disuruh menarik sudah kami
               kembalikan ke produsen," katanya.
   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366   367