Page 364 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 364

Judul          : Bisa Picu Kanker, Obat Ranitidin di Makassar Belum Ditarik

               Nama Media : sindonews.com

               Tanggal        : 19 Oktober 2019

               Halaman/URL: https://makassar.sindonews.com/read/33267/1/bisa-picu-kanker-
               obat-ranitidin-di-makassar-belum-ditarik-1571476243

               Tipe Media  : Online

                                                                    MAKASSAR  -  Masyarakat  Kota
                                                                   Makassar  resah  karena  obat  maag
                                                                   merek  Ranitidin  belum  ditarik  di
                                                                   pasaran.  Padahal,  BPOM  pusat  di
                                                                   Jakarta sudah melakukan penarikan
                                                                   obat       itu     karena        dapat
                                                                   membahayakan               kesehatan.

                                                                   "Belum  ada  sosialisasi  penarikan
                                                                   obat  Ranitidin  dari  BPOM  pada
                                                                   kami,"  kata  pengelola  Toko  Obat
                                                                   Rezky,  Hj  Subaedah  di  Makassar,
               belum lama ini.


               Menurut dia, penarikan obat maag itu hanya diketahui dari media sosial yang banyak
               menginformasikan bahaya Ranitidin yang diduga bisa menjadi pemicu atau penyebab
               kanker sehingga ditarik oleh BPOM.
               Diakui  stok  obat  maag  itu  masih  ada,  namun  jika  ada  pembeli  mencari  obat  itu,
               dianjurkan membeli obat merek lain. “Kami tidak mau ambil risiko, nanti disalahkan
               atau dituntut," katanya.

               Sementara  itu,  salah  seorang  warga  Kecamatan  Tallo  Daeng  Ngalusu  mengaku
               selama  ini  mengomsumsi  obat  itu,  karena  diberi  resep  obat  itu  oleh  dokter  di
               puskesmas setiap datang kontrol.
               Berkaitan dengan hal itu, dia berharap agar pihak yang berwenang segera melakukan
               razia dan menarik obat itu di apotek atau di pasar agar tidak meresahkan masyarakat.
               "Jangan sampai karena ketidaktahuan mereka terus membeli dan meminum obat itu,"
               katanya.
   359   360   361   362   363   364   365   366   367   368   369