Page 377 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 377

Judul          : Ditarik BPOM, Obat Ranitidin Tidak Lagi Diberikan Puskesmas
                              Kramat Jati kepada Pasien

               Nama Media : tribunnews.com

               Tanggal        : 31 Oktober 2019
               Halaman/URL: https://jakarta.tribunnews.com/2019/10/31/ditarik-bpom-obat-
               ranitidin-tidak-lagi-diberikan-puskesmas-kramat-jati-kepada-pasien

               Tipe Media  : Online

                                                                                  TRIBUNJAKARTA.COM,
                                                                   KRAMAT JATI - Warga yang berobat
                                                                   ke  Puskesmas  Kecamatan  Kramat
                                                                   Jati  dipastikan  tak  diberi  obat  yang
                                                                   mengandung        Ranitidin    setelah
                                                                   BPOM  menarik  peredarannya  pada
                                                                   awal Oktober 2019 lalu.

                                                                   Kepala  Puskesmas  Kramat  Jati  dr.
                                                                   Inda  Mutiara  mengatakan  seluruh
               obat  yang  mengandung  Ranitidin  dikarintina  sesuai  edaran  Dinas  Kesehatan  DKI
               Jakarta.

               "Sudah dilokalisir, diamankan, langsung dikarantina kemarin obatnya. Sesuai edaran
               Dinas statusnya, status kuo, dikarantina tidak boleh diberikan lagi ke pasien," kata
               Inda di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (31/10/2019).

               Obat yang mengandung Ranitidin tak langsung dimusnahkan atau dikembalikan ke
               distributor karena menunggu intruksi dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
               Pun  begitu,  Inda  menjamin  Puskesmas  Kramat  Jati  tak  kesulitan  obat  mengganti
               Ranitidin yang merupakan 10 obat paling besar diberikan ke pasien.

               "Pengganti  banyak,  dari  Dinas  juga  memberikan  edaran  obat  pengganti  Ranitidin.
               Seperti Omeprazole, Antisida, yang pasti Ranitidin tidak diberikan lagi," ujarnya.

               Hingga bulan Oktober 2019 ini, dyspepsia  atau  gangguan  pencernaan  merupakan
               satu dari 10 penyakit paling banyak yang dikeluhkan warga.
               Ranitidin  biasanya  dikonsumsi  untuk  menurunkan  produksi  asam  lambung  pada
               pasien dengan kondisi seperti heartburn dan maag.

               "Ranitidin biasanya diberikan ke pasien yang punya maag, tapi semenjak dilarang kita
               tidak memberikan obat ini lagi ke pasien," tuturnya.

               Sebelumnya, pertengahan September 2019 lembaga pengawas obat di Amerika dan
               Eropa  mengeluarkan  peringatan  tentang  temuan  cemaran  N-nitrosodimethylamin
               (NDMA).
               NDMA merupakan turunan zat Nitrosamin dapat terbentuk alami dan menurut hasil
               studi global nilai ambang batas cemaran NDMA diperbolehkan yakni 96 nanogram per
               hari.
   372   373   374   375   376   377   378   379   380   381   382