Page 63 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 63

Judul          : 30 Tahun Obati Tungkak Lambung dan Usus di
                              Indonesia,Ranitidin Ditarik Peredarannya, Ini Alasan BPOM

               Nama Media : tribunnews.com

               Tanggal        : 11 Oktober 2019
               Halaman/URL: https://www.tribunnews.com/kesehatan/2019/10/11/30-tahun-obati-
               tungkak-lambung-dan-usus-di-indonesiaranitidin-ditarik-peredarannya-ini-alasan-
               bpom

               Tipe Media  : Online

                                                                   TRIBUNNEWS.COM,  JAKARTA  —
                                                                   Seluruh  obat  ranitidin  baik  yang
                                                                   tersedia  dalam  bentuk  tablet,  sirup,
                                                                   dan  injeksi  yang       mengandung
                                                                   cemaran         Nitrosidimethylamine
                                                                   (NDMA) di atas batas ambang ditarik
                                                                   dari    peredaran      oleh     Badan
                                                                   Pengawas  Obat  dan  Makanan
                                                                   (POM).
               Keputusan Badan POM tersebut berdasarkan surat peringatan dari US Food and Drug
               Administration (US FDA) dan European Medicine Agency (EMA) yang menyebutkan
               jika mengonsumi ranitidin yang kandungan NDMA-nya lebih dari 96 ng per hari yang
               dapat memicu kanker.

               Obat ranitidin ini sebenarnya sudah 30 tahun mendapatkan izin oleh Badan POM atau
               sejak 1989 yang berfungsi untuk mengobati tungkak lambung atau pun usus.

               Namun karena adanya perkembangan teknologi terbaru yang bisa menemukan kalau
               mengonsumsi NDAM dari ambang batas bisa memicu kanker maka ranitidin ditarik
               dari peredaran.

               “Apakah  bahan  bakunya  yang  tercemar  bisa  jadi,  atau  interaksi  dengan  berbagai
               komponen  di  dalamnya  yang  baru  terdeteksi  setelah  ada  metode  uji  yang  muncul
               seiring  perkembangan  teknologi  science,”  ungkap  Kepala  Badan  POM,  Penny
               Kusumastuti  Lukito  saat  ditemui  di  Kantor  Pusat  Bpom  di  Jakarta  Pusat,  Jumat
               (11/10/2019).

               Tentunya tindak lanjut pencabutan obat ranitidin dari hasil teknologi itu pun bertujuan
               untuk menjauhkan masyarakat dari resiko-resiko yang diperkirakan.

               “Ini proses cepat untuk aspek keamanan dari obat yang mengandung resiko walau
               belum tentu terjadi karena ada aspek waktu dan jumlah ya,” kata Penny Kusumastuti

               Badan POM pun meminta masyarakat yang sedang mengonsumi obat ranitidin tidak
               panik dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk meminta obat pengganti.

               “Masyarakat dapat menghubungi dokter atau apoteker untuk mendapatkan alternatif
               pengganti terapi,” ungkap Penny Kusumastuti.
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68