Page 12 - E-Klipping Badan POM bimtek OT SK KOS di Bali
P. 12

Dengan  tetap  memerhatikan  aspek  keamanan  (safety),  mutu  (quality)  dan  khasiat
               (efficacy) produk. Tujuannya adalah mendukung kemudahan berusaha (ease of doing
               business) dan meningkatkan daya saing industri obat dan makanan.

               Berbagai perbaikan pelayanan publik telah dilakukan oleh Badan POM. Mulai dari
               deregulasi,  simplifikasi/penyederhanaan  proses  bisnis  perizinan,  digitalisasi
               pelayanan,  hingga  perluasan  akses  pelayanan  publik  oleh  petugas  Badan  POM
               melalui coaching Clinic, desk consultation, live chat, dan seminar online.

               Badan  POM  berkomitmen  memberikan  dukungan  untuk  peningkatan  daya  saing
               UMKM. Sejalan dengan misi Badan POM, secara khusus keberpihakan Badan POM
               untuk UMKM diberikan melalui bimbingan teknis cara pembuatan produk yang baik,
               pendampingan untuk pemenuhan standar.
               Selain itu, insentif  biaya registrasi PNBP 50% dan sampling serta uji produk untuk
               pendaftaran (pangan) oleh Badan POM, (4) coaching clinic atau desk consultation
               untuk sertifikasi sarana dan registrasi produk.

               Kelima  aplikasi Istana  UMKM  (berisi informasi regulasi, teknologi proses  produksi,
               pemasaran, permodalan, dan manajemen usaha bagi UMKM pangan, kosmetik, dan
               obat tradisional).

               Pihaknya mendorong industri Obat Tradisional (OT), Suplemen Kesehatan (SK), dan
               Kosmetik  (Kos)  di  Indonesia  tumbuh  berkembang  seiringperubahan  gaya  hidup
               masyarakat.  Masyarakat  semakin  sadar  pentingnya  upaya  preventif  dan  promotif
               kesehatan.

               Seperti  kecenderungan  menggunakan  atau  mengonsumsi  produk  berbahan  alam
               (tren back to nature) untuk memelihara kesehatan maupun meningkatkan daya tahan
               tubuh.

               Industri dan usaha OT, SK, Kos didominasi oleh industri/usaha Skala mikro, kecil, dan
               menengah (95% UMKM).

               UMKM  ini  berperan  penting  dan  strategis  dalam  menggerakkan  perekonomian
               nasional. Sebagai contoh, sejak tahun 2016 hingga tahun 2019, jumlah UMKM obat
               tradisional menunjukkan peningkatan dari 626 menjadi 672 UMKM OT.
               Jumlah ini lebih besar dibandingkan industri obat tradisional (IOT) dari 124 IOT pada
               tahun 2017 menjadi 129 IOT pada tahun 2019.

               UMKM kerap menghadapi kendala dan tantangan untuk dapat berkembang. Kendala
               tersebut  antara  lain  terkait  perizinan,  bahan  baku,  permodalan,  produksi,  inovasi,
               pemasaran dan sumber daya manusia (SDM).

               Badan  POM  bersama  lintas  sektor  terkait  di  Pusat  dan  Daerah  bekerja  sama
               melakukan intervensi untuk mengatasi kendala dan permasalahan ini.



               Beberapa  UMKM  telah  mampu  memenuhi  ketentuan.  Namun  demikian  sebagian
               UMKM  lain  masih  kesulitan  memenuhi  ketentuan.  Misalnya  ketentuan  dalam
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17