Page 29 - Konpers Penindakan Obat Tradisional dan Pangan Olahan
P. 29

Judul                 :  BPOM  Temukan  50  Ribu  Tautan  Iklan  Penjual  Obat  Ilegal
                                      Selama Pandemi COVID-19

                 Nama Media           : sindonews.com
                 Tanggal              : 26 September 2020

                 Halaman/URL          :https://nasional.sindonews.com/read/176366/13/bpom-
                                      temukan-50-ribu-tautan-iklan-penjual-obat-ilegal-selama-
                                      pandemi-covid-19-1601017786

                 Tipe Media           : Online

                                                             JAKARTA  -  Kepala  Badan  Pengawas  Obat
                                                             dan  Makanan  (BPOM),  Penny  Kusumastuti
                                                             Lukito mengatakan di masa pandemi COVID-
                                                             19 sebanyak 50 ribu tautan atau link website
                                                             yang mengiklankan obat dan makanan ilegal.
                                                             “Dalam  masa  krisis  pandemi  ini  banyak
                                                             dimanfaatkan  oleh  para  penjahat  yang
                                                             memanfaatkan  keberadaan  kondisi  krisis  ini
                                                             dengan     memberikan      iklan-iklan   yang
                                                             berlebihan,  iklan-iklan  yang  tidak  sepatutnya
                 sesuai dengan pembuktiannya yang ada, tentunya akan sangat berbahaya kalau dikonsumsi
                 oleh masyarakat,” ungkap Penny dalam Konferensi Pers secara virtual Penindakan Obat
                 dan Makanan di Masa Pandemi COVID-19, Jumat (25/9/2020). (Baca juga: Pilkada Picu
                 Lonjakan COVID-19, KPU Harus Tegas pada Pelanggar Protokol Kesehatan)

                 Sebanyak  48  ribu  tautan  tersebut  berisi  iklan  obat  terutama  yang  dijadikan  pengobatan
                 COVID-19  seperti  hidroksiklorokuin,  aktinomisin,  ataupun  dexamethasone.  “Identifikasi
                 sekitar 50 ribu tautan atau istilahnya link yang mengedarkan iklan-iklan penjualan obat dan
                 makanan  yang  ilegal.  Dan  tentunya  ilegal  dan  merupakan  produk-produk  yang  dilarang
                 khususnya  untuk  dikaitkan  dengan  obat-obat  jadikan  COVID-19  banyak  sekali
                 hidroksiklorokuin, aktinomisin, dexamethasone yang dijual secara ilegal,” jelasnya.

                 Penny  mengatakan  temuan  ini  merupakan  hasil  patroli  siber  dari  Maret  sampai  dengan
                 September. Dan kini sebanyak 50 ribu tautan sudah di take down.
                 “Sudah  ditemukan  sebanyak  hampir  50  ribu  tautan  atau  link  yang  sebelumnya  telah
                 ditindaklanjuti dan telah direkomendasi take down. Terima kasih atas kerja samanya dari
                 IDEA  (Indonesian  E-Commerce  Association)  yang  selalu  bekerja  sama  menindaklanjuti,
                 menurunkan temuan-temuan  yang kami  dapatkan,”  tandasnya. (Baca juga:  Mulia  Sekali!
                 Meski Ditanggung Pemerintah, Asuransi Jiwa Tetap Bayar Klaim Covid)

                 Namun, Penny menambahkan penjualan ilegal ini juga tidak akan terjadi kalau tidak ada
                 yang membeli. “Jadi demand yang juga tugas dari pada masyarakat untuk tidak mencari,
                 tidak membeli produk-produk obat keras ini yang seharusnya memang didapatkan melalui
                 resep  dokter  atau  dari  fasilitas  pelayanan  kesehatan.  Terutama  yang  terkait  dengan
                 pengobatan COVID-19,” katanya.
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34