Page 40 - Konpers Penindakan Obat Tradisional dan Pangan Olahan
P. 40
Judul : BPOM Temukan 50 Ribu Iklan Obat dan Makanan Ilegal,
Terbanyak Obat Corona
Nama Media : suara.com
Tanggal : 26 September 2020
Halaman/URL :https://www.suara.com/news/2020/09/25/195112/bpom-
temukan-50-ribu-iklan-obat-dan-makanan-ilegal-terbanyak-
obat-corona
Tipe Media : Online
Suara.com - Badan Pengawas
Obat dan Makanan atau BPOM
menemukan hampir 50 ribu tautan
yang menayangkan iklan
penjualan obat dan makanan ilegal
melalui internet. Salah satu yang
paling gencar dipromosikan ialah
obat-obatan yang berkaitan
dengan Covid-19.
Kepala BPOM Penny Lukito menjelaskan, temuan itu dikumpulkan selama pandemi
Covid-19 merebak di tanah air. Hasil patroli tim siber ditemukan iklan-iklan yang
beredar tersebut mayoritas menjual obat atau makanan ilegal.
"Khususnya terkait obat-obat yang dikaitkan dengan Covid-19 banyak sekali
hydroxychloroquine, azithromycin, dexamethasone yang dijual secara ilegal," kata
Penny saat konferensi pers secara daring, Jumat (25/9/2020).
Atas temuan tersebut pihaknya pun sudah menindaklanjuti dan memberikan
rekomendasi terhadap asosiasi ecommerce Indonesia untuk menurunkan atau
takedown iklan-iklan tersebut. Penny menilai banyak iklan obat dan makanan ilegal
yang ditawarkan itu juga dipengaruhi oleh banyaknya permintaan dari masyarakat.
"Kepada masyarakat agar tidak mencari produk obat-obatan keras serta ilegal yang
seharusnya diperoleh dengan menggunakan resep dokter," ujarnya.
Meski telah menggandeng asosiasi ecommerce Indonesia, BPOM juga bakal
meneruskannya kepada kepolisian dan Kejaksaan Agung untuk menindaklanjuti
para pelaku. Adapun menjual obat dan makanan terlarang tersebut melanggar Pasal
196 dan Pasal 197 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009.
Para pelaku yang terbukti melanggar terancam hukuman 15 tahun dan denda hingga
Rp1,5 miliar.