Page 137 - Badan POM Tindak Tegas Sarana Produksi Tahu Berformalin di Parung
P. 137
Judul : BPOM Temukan Pabrik Tahu Berformalin di Bogor, Omzetnya 5 Miliar per
Tahun
Nama Media : indonesiatoday.co.id
Tanggal : 6/11/2022
Halaman/URL : https://indonesiatoday.co.id/read/bpom-temukan-pabrik-tahu-berformalin-di-
bogor-omzetnya-5-miliar-per-tahun-787520
Tipe Media : Media Online
Badan POM melakukan operasi penindakan terhadap
dua sarana produksi tahu yang mengandung formalin di
daerah Parung, Kabupaten Bogor,Jumat (10/06/2022).
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito mengatakan,
temuan tersebut cukup besar dan sangat strategis.
“Apalagi, tahu merupakan produk yang rutin
dikonsumsi”, jelasnya dikutip dari laman BPOM RI,
Sabtu (11/6/2022).
Operasi ini dilakukan berkoordinasi dengan Kepolisian
Daerah Jawa Barat dan Kejaksaan Tinggi Provinsi Jawa
Barat.
Operasi ini berawal dari aduan masyarakat yang masuk
ke Badan POM dan ditindaklanjuti oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Badan POM. Adapun
total omset dari dua sarana produksi tahu tersebut mencapai lebih dari Rp5 miliar per tahun dengan
kapasitas produksi lebih dari 2,5 ton. Tahu hasil produksi dari kedua sarana produksi tersebut
diketahui banyak didistribusikan ke pasar-pasar di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bogor.
“Dua calon tersangka di sini S (35) dan di sana N (48) yang berstatus pemilik berdasarkan izin
usahanya. Untuk pabrik kita akan lakukan penghentian kegiatan. Nanti akan bekerja sama dengan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Kemudian untuk produksinya akan kita hentikan, terutama
karena kita sudah mendapatkan barang bukti formalin,” tegas perempuan berhijab ini.
Pelanggaran yang dilakukan pelaku akan dipersangkakan terkait pasal memproduksi dan
mengedarkan pangan yang mengandung bahan berbahaya, sebagaimana diatur dalam Pasal 136
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Pelaku dapat dijatuhi sanksi pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp10
miliar.
“Kami juga kembali mengimbau kepada pelaku usaha agar mematuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku, menerapkan cara produksi yang baik, dan menggunakan bahan yang aman. Tidak hanya
mengejar keuntungan semata, namun juga memperhatikan kesehatan masyarakat”, pesan Penny.

