Page 82 - Perpanjangan Batas Kadaluwarsa Vaksin COVID-19
P. 82

Aturan tersebut berlaku bagi semua PPDN yang menggunakan transportasi udara, laut, maupun darat.
                Kebijakan juga ini diiringi sejumlah protokol kesehatan. (net)

                JAKARTA,  METRODAILY  –  Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan  (BPOM)  memperpanjang  batas
                kedaluwarsa 6 jenis vaksin Covid-19.

                Enam jenis vaksin Covid-19 dari 6 bulan menjadi: PT Bio Farma 12 bulan; Sinopharm kemasan 1 dosis
                prefilled syringe 12 bulan; Zifivax 12 bulan; Sinopharm kemasan 2 dosis/vial 9 bulan; AstraZeneca bets
                tertentu  yang  diproduksi  Catalent  Anagni  SRL  Italia  9  bulan;  dan  Pfizer-Biontech  Covid-19  Vaccine
                (Comirnaty) dengan tempat/site produksi di Pfizer Manufacturing Belgium Puurs Baxter dirilis Biontech
                dan Mibe dirilis Biontech 9 bulan.

                BPOM menjelaskan, perpanjangan batas kedaluwarsa vaksin Covid-19 tersebut dilakukan sesuai standar
                internasional, yaitu mengevaluasi data uji stabilitas vaksin yang dilaporkan Industri Farmasi dalam proses
                pengajuan  izin  penggunaan  darurat  atau  Emergency  Use  Authorization (EUA) kepada  BPOM. Sesuai
                standar internasional, persyaratan data uji stabilitas minimal untuk EUA obat dan vaksin adalah 3 bulan.

                BPOM melakukan evaluasi terhadap data mutu dan hasil uji stabilitas yang mencakup yaitu, identifikasi,
                potensi, sterilitas, cemaran (impurities), endotoksin, dan pH produk akhir vaksin.

                “Berdasarkan hasil evaluasi stabilitas 3 bulan tersebut, BPOM menetapkan batas kedaluwarsa vaksin
                sesuai standar internasional yaitu 2 kali waktu pelaksanaan uji stabilitas. Dengan demikian, semua vaksin
                yang merupakan vaksin yang baru diproduksi dan memiliki data uji stabilitas dengan durasi 3 bulan,
                diberikan persetujuan masa kedaluwarsa 6 bulan,” demikian bunyi keterangan BPOM melalui laman
                resminya, Senin (14/3/2022).

                BPOM mengatakan, batas kedaluwarsa vaksin Covid-19 dapat diperpanjang, apabila tersedia data baru
                yang dapat membuktikan mutu dan keamanan vaksin masih memenuhi syarat pada saat mendekati
                kedaluwarsa.

                “Sepanjang vaksin tersebut disimpan sesuai kondisi yang ditetapkan,” bunyi keterangan BPOM.

                Selain  itu,  BPOM mengatakan,  akan  terus memantau  implementasi  pelaksanaan  uji stabilitas  jangka
                panjang yang dilakukan oleh produsen vaksin. BPOM juga telah meminta kepada produsen vaksin untuk
                melengkapi data stabilitas terbaru/jangka panjang.

                “Pemantauan batas kedaluwarsa vaksin Covid-19 di peredaran merupakan tanggung jawab produsen
                vaksin pemegang EUA dan dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, dan Dinas Kesehatan
                Provinsi/Kabupaten/Kota,” demikian keterangan BPOM.

                Terakhir, BPOM meminta pemilik EUA wajib memastikan vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi
                tetap memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu.

                Prokes Masih Berlaku
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87