Page 42 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 42
Judul : BPOM Temukan Produk Pangan Tak Penuhi Ketentuan Senilai
Rp3,97 Miliar
Nama Media : galamedianews.com
Tanggal : 23 Desember 2019
Halaman/URL:https://www.galamedianews.com/nasional/242605/bpom-temukan-
produk-pangan-tak-penuhi-ketentuan-senilai-rp3-97-miliar.html
Tipe Media : Online
BADAN Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) menemukan
produk pangan tidak memenuhi
ketentuan senilai Rp3,97 miliar dari
1.152 sarana distribusi selama
Desember 2019.
Kepala BPOM Penny K. Lukito di
Jakarta, Senin (23/12/2019),
mengatakan, BPOM melalui 33 Balai Besar/Balai POM dan 40 Kantor BPOM di
kabupaten/kota di seluruh Indonesia mengintensifkan pengawasan pangan sejak awal
Desember.
Sampai 19 Desember 2019, menurut dia, pemeriksaan telah dilakukan pada 2.664
sarana distribusi pangan dan hasilnya menunjukkan 1.152 (43,24 persen) sarana
distribusi tidak memenuhi ketentuan karena menjual produk pangan tanpa izin edar,
rusak, dan kedaluwarsa.
Dalam pemeriksaan tersebut, aparat BPOM dan instansi terkait menemukan 188.768
kemasan (5.415 item) pangan tidak memenuhi ketentuan dengan perincian 50,97
persen (96.216 kemasan) pangan ilegal; 42,98 persen (81.138 kemasan) pangan
kedaluwarsa; dan 6,05 persen (11.414 kemasan) pangan rusak.
Kepala BPOM mengatakan, intensifikasi pengawasan pangan rutin dilakukan untuk
mengantisipasi peredaran produk yang tidak memenuhi syarat sekaligus melindungi
masyarakat produk yang berisiko bagi kesehatan.
Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, ia mengatakan, produk-produk dengan tingkat
permintaan tinggi dan produk impor menjadi sasaran pengawasan.
"Pada waktu-waktu tertentu, seperti menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru,
peredaran pangan cenderung meningkat," katanya.
Dia menambahkan, permintaan produk seperti air minum dalam kemasan, tepung,
dan makanan sajian hari raya biasanya meningkat menjelang hari raya dan situasi itu
seringkali dimanfaatkan untuk memasarkan produk yang tidak aman atau layak
konsumsi, termasuk produk pangan yang tidak punya izin edar, kedaluwarsa, dan
rusak.