Page 47 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 47
Judul : Jelang Natal dan Tahun Baru, BPOM Perkuat Pengawasan
Nama Media : antvklik.com
Tanggal : 23 Desember 2019
Halaman/URL:https://www.antvklik.com/en/headline/jelang-natal-dan-tahun-baru-
bpom-perkuat-pengawasan
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) perkuat
pengawasan jelang Natal dan
Tahun Baru 2020. Selama
Desember 2019, BPOM temukan
banyak pangan yang tidak
memenuhi ketentuan di pasaran.
Kepala BPOM Penny S Lukito
mengatakan, intensifikasi
pengawasan pangan rutin dilakukan
mereka guna mengantisipasi beredarnya produk yang tak memenuhi syarat. Ini
dilakukan juga untuk mencegah masyarakat mengonsumsi produk yang beresiko bagi
kesehatan.
Sepanjang Desember 2019, BPOM telah menemukan produk pangan tidak memenuhi
ketentuan senilai Rp3,97 miliar. Produk-produk itu ditemukan dari 1152 sarana
distribusi pangan (ritel, importir, distributor, grosir).
Menurut Penny, umumnya permintaan yang meningkat jelang Natal dan Tahun Baru
terkait dengan bahan pokok sehari-hari, seperti air minum kemasan, tepung, aneka
makanan, minuman ringan, permen dan sebagainya.
Dikatakan, situasi seperti ini biasanya dimanfaatkan pihak tak bertanggungjawab
untuk mengedarkan pangan tidak aman atau tidak layak konsumsi, termasuk produk
tanpa izin edar dan kedaluarsa.
Sebanyak 43 persen pangan yang kedaluarsa paling banyak ditemukan di Papua,
Sulawesi dan daerah perbatasan. Sedangkan 50 persen produk tanpa izin edar
kebanyakan ditemukan di Bengkulu, Banten dan Gorontalo.
" Memang secara rutin, kami melakukan intensitas pengawasan itu untuk pangan. Ya
karena menjelang hari raya biasanya konsumsi makanan makanan yang diolah di
rumah atau diperjualbelikan itu semakin banyak sehingga memang kita fokus pada
pangan," kata Penny
BPOM berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari kejahatan obat dan makanan.
Menurutnya, setiap pelaku usaha di Indonesia harus mematuhi segala peraturan
perundang-undangan yang berlaku termasuk di bidang keamanan pangan.