Page 69 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 69

Judul          : Daerah Perbatasan Rawan Produk Ilegal
               Nama Media : jawapos.com
               Tanggal        : 24 Desember 2019
               Halaman/URL:https://www.jawapos.com/nasional/24/12/2019/daerah-perbatasan-
                                rawan-produk-ilegal/
               Tipe Media  : Online



                                                                   JawaPos.com        –    Meningkatnya
                                                                   kebutuhan  pangan  menjelang  hari
                                                                   raya kerap dimanfaatkan oleh oknum
                                                                   pengusaha  untuk  menjual  produk
                                                                   impor     ilegal,    rusak,    hingga
                                                                   kedaluwarsa.     Badan     Pengawas
                                                                   Obat     dan    Makanan       (BPOM)
                                                                   menyebut temuan produk yang tidak
                                                                   memenuhi ketentuan tahun ini lebih
                                                                   banyak daripada sebelumnya.

                                                                   Kepala  BPOM  Penny  K.  Lukito
                                                                   menuturkan,     sebanyak      188.768
               produk pangan kemasan tak layak dapat diamankan dari 1.152 sarana distribusi di
               seluruh  Indonesia.  Mulai  ritel,  importer,  distributor,  hingga  toko  grosir.  Dari  jumlah
               tersebut, 50,97 persen atau 94.384 produk adalah pangan kemasan tanpa izin edar
               alias ilegal. Artinya, produk tersebut belum terdaftar di BPOM.

               Barang  ilegal  tersebut  paling  banyak  ditemukan  di  distributor  maupun  importer.
               ”Bengkulu,  Banten,  Gorontalo,  Riau,  dan  Bali  merupakan  lima  besar  daerah  yang
               paling banyak ditemukan produk pangan ilegal,” papar Penny kemarin (23/12).

               BPOM juga mendapati banyak produk kedaluwarsa di ritel dan toko grosir. Dari total
               88.760  produk  temuan  di  ritel  dan  grosir,  45.718  produk  kedaluwarsa.  Penny
               mengimbau  masyarakat  agar  pandai  memilih  produk  pangan  di  ritel  maupun  toko
               grosir. ”Cek kemasan dan label kedaluwarsa,” tegasnya.

               Sulawesi  Selatan  (Sulsel),  NTT,  Bengkulu,  Sulawesi  Tenggara,  dan  Papua  Barat
               merupakan daerah dengan banyak temuan produk pangan kedaluwarsa.

               Deputi  Bidang  Pengawasan  Pangan  Olahan  Reri  Indriani  membenarkan  bahwa
               temuan pangan tak layak 2019 meningkat dari tahun lalu. Yakni sebanyak 164.998
               kemasan. ”Karena selama setahun ini ada penambahan sekitar 495 sarana distribusi,
               baik importer, distributor, ritel, maupun grosir,” jelas Reri.

               Mayoritas produk tak layak itu, lanjut dia, ditemukan di daerah perbatasan. Sebab, di
               daerah  tersebut  terdapat  pelabuhan  sebagai  pintu  masuk  barang-barang  impor.
               Sedangkan jumlah personel BPOM terbatas.
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74