Page 70 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 70
Judul : Temukan 188.768 Pangan Tak Layak Konsumsi, Cek Tindak Lanjut
BPOM
Nama Media : liputan6.com
Tanggal : 24 Desember 2019
Halaman/URL:https://www.liputan6.com/health/read/4141053/temukan-188768-
pangan-tak-layak-konsumsi-cek-tindak-lanjut-bpom
Tipe Media : Online
Liputan6.com, Jakarta Sebanyak
188.768 kemasan pangan (5.415
item) tak layak konsumsi ditemukan
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM). Dari 188.768
kemasan pangan dengan rincian
50,97 persen (96.216 kemasan)
pangan ilegal, 42,98 persen (81.138
kemasan) pangan kedaluwarsa, dan
6,05 persen (11.414 kemasan)
pangan rusak.
Temuan dari data per 19 Desember 2019 di atas merupakan hasil pengawasan BPOM
terhadap pangan olahan menjelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Upaya pengawasan sudah dilakukan BPOM sejak awal Desember 2019 sampai
minggu kedua Januari 2020. Dalam hal ini, pengawasan masih terus berlanjut dan
serangkaian tindak lanjut kepada pelaku usaha yang mengedarkan pangan tak layak
konsumsi.
"Adanya pengawasan ini dikaitkan dengan efek jera, terutama sanksi pidana. Tapi
nanti kita lihat lagi ya. Kalau kasusnya pidana itu bila dilakukan secara sengaja," jelas
Kepala BPOM Penny K Lukito saat ditemui di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, kemarin
(23/12/2019).
"Yang namanya pidana itu kejahatan yang dilakukan secara struktur. Ini juga
dilakukan oleh perusahaan yang legal, baik produsen maupun distributornya. Artinya,
mereka melakukan kesalahan (mengedarkan bahan pangan yang tak layak
konsumsi."
Lakukan Pembinaan Bertahap
Kepada pelaku usaha yang mengedarkan pangan tak layak konsumsi, BPOM
melakukan suatu pembinaan bertahap. Misalnya, menghentikan distribusi, lalu
menarik kembali produk yang sudah didistribusikan.
"Bisa saja kami juga mencabut izin untuk distribusi. Tapi tentunya dalam bentuk
rekomendasi ya. Untuk melakukan tindak lanjut ini, kami banyak bekerjasama dengan