Page 48 - Majalah POM VOL7/No.2/2025
P. 48
Dapur UMKM
Jamu Lokal,
Dari Dapur Tradisional ke
Etalase Global
Penulis : Eko Handoyo
Editor : Nelly Rachman
“Perusahaan kami adalah perusahaan keluarga, yang secara turun-temurun memproduksi jamu khas Kalimantan.
Usaha keluarga ini berasal dari menjual jamu keliling menggunakan sepeda dan perahu-perahu kecil yang memang
melintasi aliran sungai Pulau Kalimantan. Sehingga akhirnya mulai memproduksi jamu secara massal. Perusahaan
ini merupakan usaha kaum ibu, karena pada awal pendirian hampir seluruh pekerjanya adalah kaum ibu. Seiring
berjalannya waktu, kami selalu berinovasi baik dari sisi sarana, pra-sarana, maupun dari sisi produk. Komitmen
kami terhadap penggunaan bahan alam asli Kalimantan sebagai aset dan kesadaran penuh untuk patuh terhadap
ketentuan, membuat kami bisa bertahan sampai saat ini.
erita seperti Said Hasan Machdan
48 tahun dari Sari Gading Pusaka
CKalimantan bukan lagi hal langka.
Di balik kemasan botol jamu yang
tampak sederhana, tersimpan perjuangan
panjang para pelaku usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM) jamu, atau
sekarang disebut obat bahan alam, untuk
naik kini tak hanya di pasar Kalimantan,
Sari Gading juga dipasarkan ke beberapa
daerah, khususnya Pulau Jawa. Sari
Gading juga memiliki kantor pemasaran di
Surabaya dan Jakarta. Produk jamu Sari
Gading juga diekspor ke Saudi Arabia.
Berdasarkan data BPOM, setidaknya
tercatat 734 UMKM obat bahan alam
telah terdaftar di BPOM. Jumlah ini
diharapkan terus meningkat seiring Kepala BPOM Taruna Ikrar dan Ketua Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu)
dengan berbagai upaya pembinaan yang Jony Yuwono mengunjungi salah satu booth pada pameran produk jamu inovatif di Kantor BPOM
dilakukan BPOM agar UMKM mampu (27/05/2025).
menghasilkan produk yang aman, efektif,
dan memenuhi standar global. izin edar BPOM. Di bawah bimbingan Hingga saat ini perusahaan milik
Selain Said Hasan, ada lagi cerita dari BPOM dan Balai Besar POM di Bandung, Siswanto telah mengantongi lebih dari
Siswanto 44 tahun, seorang pengusaha pada 2018–2019 Siswanto mulai bermitra 200 izin edar produk obat bahan alam.
jamu di wilayah Bekasi Jawa Barat. dengan beberapa distributor dan mulai Pada peringatan Hari Jamu
Siswanto merintis usahanya mulai dari menambah jumlah izin edar produknya. Nasional 2025, BPOM menegaskan
nol. Berawal dari bisnis produk herbal “Kami merasa sangat bersyukur komitmennya dalam memberdayakan
di bawah binaan Kementerian Koperasi diberikan kesempatan dan selalu UMKM jamu melalui program-program
dan UMKM pada tahun 2012, Siswanto diundang dalam beberapa event, terintegrasi dalam Pekan Jamu 19–27
diberikan kesempatan masuk bergabung termasuk dalam hal pengembangan Mei 2025 bertema “Kearifan Lokal untuk
di salah satu pasar modern. Pengalaman bisnis. BPOM dan seluruh jajaran Indonesia Sehat.” Berbagai kegiatan
tersebut membuatnya semakin mantap merupakan mitra terbaik yang telah diselenggarakan untuk mendukung
dan yakin untuk bisa meneruskan mengawal proses perkembangan pelaku UMKM jamu agar tidak hanya
usaha dengan fokus pada produk obat bisnis kami. Besar harapan kami tumbuh, tetapi juga tangguh menghadapi
tradisional. semoga produk obat bahan alam bisa tantangan zaman. Di era ketika minat
Tahun 2014, Siswanto mengurus dan semakin berkembang, bisa diterima masyarakat terhadap gaya hidup sehat
mendapatkan izin sarana, kemudian mulai masyarakat dan bisa menjadi bagian semakin meningkat, jamu justru punya
mendaftarkan produk untuk memperoleh dalam membangun kesehatan”, tuturnya. peluang besar untuk kembali berjaya,
48
Vol.7/No.2/2025