Page 51 - Majalah POM VOL7/No.2/2025
P. 51
angka ini melesat menjadi 80.780 kg Untuk menjawab tantangan ini,
(Rp 92.412.320.000), yaitu dua kali lipat BPOM meluncurkan program Akselerasi
produksi tahun sebelumnya. Pencapaian Sertifikasi CPOB untuk Unit Pengelola
ini, meski belum sepenuhnya memenuhi Darah demi Kemandirian Produk
kebutuhan nasional, menunjukkan Fraksionasi Plasma (AFERESIS),
keberhasilan nyata dari program sejalan dengan penetapan dua
kemandirian garam farmasi. Lebih dari itu, industri fraksionasi dalam negeri oleh
peningkatan ini telah mampu mengurangi Kementerian Kesehatan. Program ini telah
ketergantungan pada impor, membuka dimulai sejak tahun 2021, mencakup
jalan bagi kemandirian garam farmasi bimbingan teknis atau asistensi regulatori
Sekretom, salah satu produk turunan sel punca
dalam negeri yang lebih kokoh dan kepada unit pengelola darah (UPD)
berkelanjutan. sebagai fasilitas pengumpul plasma dan
garam lokal dalam memenuhi standar kepada calon industri fraksionasi plasma
CPOB melalui pendampingan teknis dan Pengembangan Produk Obat Derivat untuk memenuhi standar CPOB.
kolaborasi lintas kementerian pada 24 Plasma, Emas Cair yang Terlupakan Selain itu, upaya juga dilakukan
Maret 2025. Fokus lain dalam upaya peningkatan melalui peningkatan kompetensi personil
Hingga tahun 2025, Indonesia telah kemandirian farmasi nasional adalah UPD dan BPOM, koordinasi lintas
memiliki 4 industri garam farmasi yang pengembangan produk obat derivat sektor dengan pemangku kepentingan
diperkirakan mampu memenuhi rata-rata plasma (PODP), seperti albumin, terkait, diskusi dan konsultasi teknis
kebutuhan nasional sebesar 5.000–7.000 immunoglobulin, dan faktor VIII yang dengan UPD, serta visitasi dan inspeksi
ton per tahun. Industri garam farmasi diperoleh melalui fraksionasi plasma. on site. Hingga saat ini, sebanyak 25
lokal tersebut adalah PT Karya Daya Produk ini digunakan untuk mengobati UPD telah memperoleh sertifikat CPOB
Syafarmasi, PT Tudung Karya Daya kondisi seperti luka bakar, gangguan dan pendampingan terhadap industri
Inovasi, PT Unichem Candi Indonesia, imun, dan hemofilia. Meskipun Indonesia fraksionasi terus berlangsung untuk
dan PT Garam Dua Musim. memiliki pasokan plasma yang cukup, memastikan kesiapan operasional pada
Data di atas mencerminkan lonjakan yang dikumpulkan oleh Palang Merah 2027. Langkah ini diharapkan dapat
luar biasa dalam produksi garam farmasi Indonesia (PMI), hingga kini seluruh memenuhi kebutuhan PODP nasional,
lokal di Indonesia. Sepanjang tahun 2024, kebutuhan PODP masih dipenuhi melalui mengurangi ketergantungan impor,
produksi garam farmasi lokal mencapai impor. Hambatan utama terletak pada dan meningkatkan akses masyarakat
40.080 kg (~ Rp 45.851.520.000). keterbatasan infrastruktur dan teknologi terhadap terapi berbasis plasma yang
Namun pada triwulan pertama 2025, fraksionasi dalam negeri. aman dan berkualitas.
Peningkatan Jumlah dan Nilai Rupiah dari Produksi Garam Menjulangkan Asa, Membumikan
Farmasi Lokal Periode TW I 2024–TW I 2025 Aksi
Indonesia, yang disebut oleh Anne
Nama Bahan Baku Obat TW Satuan Jumlah Nilai Produksi Bjerde dari World Bank (2024) sebagai
Produksi “rising giant” dengan potensi pasar
Garam Farmasi (Sodium I 2024 Kg 6.860 Rp 7.847.840.000 besar dan visi berani, memiliki peluang
klorida/NaCl) II 2024 Kg 11.320 Rp 12.950.080.000 besar untuk mencapai kemandirian
III 2024 Kg 8.150 Rp 9.323.600.000 farmasi. Sejalan dengan visi “Indonesia
Emas 2045” dan Asta Cita Presiden
IV 2024 Kg 13.750 Rp 15.730.000.000 untuk memperkuat sektor kesehatan
I 2025 Kg 80.780 Rp 92.412.320.000 dan industrialisasi, BPOM mendorong
Total Kg 120.860 Rp 138.263.840.000 kesiapan industri farmasi lokal melalui
program INTERSTELLAR, KEMBARA
Peningkatan UPD yang tersertifikasi CPOB untuk GARMIN, dan AFERESIS.
menyuplai Bahan Baku Fraksionasi Plasma Inisiatif ini telah menghasilkan
23 kemajuan nyata berupa peningkatan
Jumlah UPD tersertifikasi 15 16 19 19 CPOB dalam 2 tahun terakhir, yaitu 3
signifikan fasilitas produksi ATMP, garam
farmasi, dan UPD yang tersertifikasi
20
fasilitas pengolahan sel punca, 3 industri
garam farmasi, dan 5 UPD. Meskipun
tantangan infrastruktur dan sumber daya
manusia masih ada, kolaborasi lintas
sektor yang BPOM kawal mempercepat
langkah menuju pengurangan
6
ketergantungan impor. Dengan komitmen
ini, Indonesia tidak hanya membangun
harapan, tetapi juga aksi nyata untuk
memastikan ketahanan kesehatan
nasional dan akses masyarakat terhadap
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
obat-obatan yang aman, berkualitas, dan
Tahun terjangkau.
51
Vol.7/No.2/2025