Page 87 - Pengawalan Badan POM Pada Uji Klinik Vaksin COVID-19
P. 87
Judul : Seluruh Relawan Rampung Dapat Suntikan Pertama Vaksin Covid-19
Nama Media : beritasatu.com
Tanggal : 19 Oktober 2020
Halaman/URL : https://www.beritasatu.com/whisnu-bagus-
prasetyo/kesehatan/688547/seluruh-relawan-rampung-dapat-
suntikan-pertama-vaksin-covid19
Tipe Media : Online
Sebanyak 1.620 relawan telah tuntas
mendapatkan suntikan pertama vaksin Covid-
19 buatan Sinovac, Tiongkok yang dilakukan
dalam beberapa sesi uji klinis fase tiga vaksin
tersebut di Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Manajer Lapangan Uji Klinis Fase Tiga Vaksin
Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran (Unpad), Eddy Fadlyana
menyatakan setiap relawan mendapat dua kali
suntikan karena vaksin dari Tiongkok itu menggunakan inactivated vaccine atau vaksin
yang dimatikan. Keunggulangan pengembangan vaksin dengan metode ini adalah
minimnya risiko tertular akibat penyuntikan. Dampaknya, penyuntikan vaksin harus
dilakukan dua kali agar muncul antibodi di tubuh penerimanya.
Eddy memaparkan, hingga pekan ketiga Oktober 2020, timnya sudah memeriksa 1.774
relawan. Sementara total relawan yang sudah menjalani penyuntikan kedua mencapai
1.074 orang. Tim peneliti menjadwalkan uji klinis ini bakal berakhir pada Maret 2021
mendatang. Namun pada tahap awal, peneliti akan memeriksa 540 sampel darah
relawan untuk mengetahui efektivitas dari vaksin tersebut.
“Yang sudah menjalani pengambilan darah pascapenyuntikan kedua sebanyak 671
orang,” tambah Eddy.
Pengambilan darah sebanyak dua kali dari 540 relawan itu diproyeksikan tuntas dan
keluar laporannya pada Januari 2021. Tim peneliti akan menyerahkannya kepada Bio
Farma yang digandeng Sinovac dalam produksi vaksin itu di Indonesia. Sementara
sisanya diagendakan selesai pada Maret 2021 mendatang.
Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Riska Andalusia
mengapresiasi tim peneliti uji klinis dan Bio Farma yang menjalankan uji klinis fase tiga
sesuai dengan rencana. Riska sempat melakukan inspeksi atas nama BPOM ke
beberapa pusat penelitian uji klinis itu pada Jumat, 16 Oktober 2020.
“Kami berharap juga, agar kegiatan uji klinis fase tiga ini dilaksanakan sesuai dengan
prinsip cara uji klinis yang baik dan validitas data yang dapat dipertanggungjawabkan,”
ujar Riska seperti dalam laporan tertulisnya yang disiarkan oleh Bio Farma pada Sabtu,
17 Oktober 2020.