Page 19 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Jelang Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021_Neat
P. 19
Judul : Jelang Nataru, BPOM Lakukan Intensifikasi Pengawasan Pangan
Nama Media : republika.co.id
Tanggal : 23 Desember 2020
Halaman/URL : https://republika.co.id/berita/qlsa0j430/jelang-nataru-bpom-
lakukan-intensifikasi-pengawasan-pangan
Tipe Media : Online
Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru
(Nataru) 2021, Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) melakukan
intensifikasi pengawasan pangan di
seluruh wilayah Indonesia. Intensifikasi
pengawasan merupakan bentuk
pengawasan post-market yang dilakukan
untuk melengkapi pengawasan rutin
Badan POM, di samping kegiatan
operasi/pengawasan dengan target
khusus.
Menurut Kepala BPOM Penny K Lukito, upaya ini sekaligus untuk mengantisipasi
potensi bahaya produk pangan tidak memenuhi ketentuan (TMK) yang cenderung
meningkat pada hari-hari besar, sebagai akibat meningkatnya permintaan (demand)
dan persediaan (supply) kebutuhan pangan.
“Melalui intensifikasi yang dilakukan oleh 33 Balai Besar/Balai POM dan 40 Kantor
Badan POM di Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, pengawasan berfokus pada
pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE)/ilegal, kedaluwarsa, dan rusak. Intensifikasi ini
sudah dimulai sejak akhir November 2020,” katanya saat konferensi virtual BPOM
mengenai pengawasan obat dan makanan jelang Natal dan Tahun Baru, Rabu
(23/12).
Dalam intensifikasi pengawasan tahun ini, dia melanjutkan, BPOM memeriksa 2.687
sarana distribusi pangan, berupa importir, distributor, grosir, dan ritel. Hasilnya, 982
sarana distribusi TMK (36,55 persen). Pangan kedaluwarsa mendominasi
pelanggaran yang ditemukan, yaitu sebanyak 60.656 kemasan (63,07 persen).
Diikuti dengan pangan ilegal sebanyak 31.316 kemasan (32,56 persen) dan pangan
rusak sebanyak 4.201 kemasan (4,37 persen).
Berdasarkan lokasi temuan, pangan kedaluwarsa banyak ditemukan di Baubau,
Bengkulu, Sofifi, Manggarai Barat, dan Banda Aceh. Pangan ilegal banyak
ditemukan di Baubau, Surakarta, Tangerang, Bengkulu, dan Tarakan. Sementara
pangan rusak banyak ditemukan di Kendari, Baubau, Manado, Sorong, dan Sofifi.
Menurut Kepala Badan POM, dibandingkan dengan intensifikasi pengawasan