Page 113 - Badan POM Serahkan Sertifikat CPOB kepada PT Biotis untuk Dukung Produksi Vaksin Merah Putih
P. 113
Judul : Vaksin Merah Putih Dapat Netralisir Varian Delta
Nama Media : rri.co.id
Tanggal : 18 Agustus 2021
Halaman/URL:https://rri.co.id/humaniora/kesehatan/1155764/vaksin-merah-putih-
dapat-netralisir-varian-
delta?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_cam
paign=General%20Campaign
Tipe Media : Online
KBRN, Jakarta: Ketua Tim Peneliti
Vaksin Merah Putih Universitas
Airlangga (Unair) Jawa Timur, Fedik
Abdul Rantam menyebut vaksin merah
putih dengan platform inactivated virus
atau berbasis virus yang dilemahkan
mulai diujicobakan terhadap varian
Delta.
Menurutnya, ada tujuh isolat virus varian Delta yang dibuktikan dengan pemeriksaan
varian virus melalui whole genome sequencing (WGS). Dari uji klinik itu, pihaknya
rampung melakukan uji tantang pada tikus transgenik untuk membuktikan pengaruh
pemberian vaksin terhadap varian Delta."
"Kami punya teknik isolasi virus, sampai saat ini varian delta ada 7 isolat dan disiapkan
untuk uji tantang," kata Fedik dalam konferensi pers seperti ditayangkan YouTube
BPOM RI, Rabu (18/8/2021).
Uji tantang diketahui merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan dalam
penelitian vaksin. Upaya itu dilakukan guna mengetahui keamanan, mutu, dan efikasi
alias khasiat pada vaksin yang tengah dikembangkan.
"Tentu itu harus dilakukan karena sekitar 21 provinsi di RI sudah terlanda varian delta
yang baru. Di RI tak hanya delta tapi beta. Ini menunjukkan varian di Indonesia
banyak. Yang akhir delta mendominasi. Tapi tetap memonitor apakah vaksin
mengenali varian ini," ujar Fedik.
Leboh lanjut Fedik menyebut dalam proses praklinik I dengan objek tikus transgenik,
serta saat praklinik II dengan sasaran hewan makaka atau primata. Peneliti telah
memasukkan isolat dari varian Delta dan sejauh ini antibodi vaksin masih
menunjukkan hasil yang baik.
"Kita juga tetap memonitor calon vaksin kita, apakah mengenali antibodinya terhadap
varian ini dan melalui uji yang dikenal dengan western blotting. Dan analisa di sini
menunjukkan bahwa kemampuan netralisasi masih baik," ungkap Fedik.