Page 128 - Badan POM Serahkan Sertifikat CPOB kepada PT Biotis untuk Dukung Produksi Vaksin Merah Putih
P. 128
Selanjutnya, vaksin Covid-19 Merah Putih ini dilanjutkan ke tahap uji praklinis dan uji
klinik.
Tangkal varian Delta dengan baik
Vaksin Merah Putih buatan Unair ini mulai diujicobakan terhadap virus corona varian
Delta (B.1617.2). Ketua peneliti vaksin Merah Putih dari Universitas Airlangga (Unair)
Fedik Abdul Rantam mengatakan, ada tujuh isolat virus yang disiapkan dalam
pengujian. "Kemarin kami lakukan uji tantang dengan varian Delta dan buktinya
melalui WGS (whole genome sequencing) menunjukkan bahwa isolat yang kami
gunakan di uji tantang itu adalah varian Delta," kata Fedik dalam konferensi pers
melalui kanal YouTube BPOM, Rabu (18/8/2021).
Dari hasil monitoring, calon vaksin Merah Putih mampu menetralisasi varian Corona
dengan baik "Tidak hanya varian Delta, tapi Epsilon, Beta. Di Indonesia yang banyak
Delta, kita memonitor calon vaksin kita itu apakah mengenali antibodi terhadap varian
ini, dan sampai saat ini kemampuan netralisasi masih baik," ucap Fedik.
Sudah lolos uji praklinik 1 dan 2
Ketua peneliti Vaksin Merah Putih dari Universitas Airlangga (Unair) Fedik Abdul
Rantam mengungkapkan hasil uji praklinik Vaksin Merah Putih dengan basis platform
inactivated virus. Fedik mengatakan, hasil uji praklinik fase satu berjalan baik dengan
respons imun dari vaksin sangat menjanjikan.
"Memang kami telah sampai pada uji preklinik fase 1 dan 2. Fase satu hasilnya baik
dari sisi imunogenisitas, toxicity di dalamnya dan pendekatan respons imunnya juga,
dan hasilnya menjanjikan," kata Fedik.
Fedik mengatakan, hasil uji praklinik fase 1 menjadi dasar penelitian vaksin Covid-19
Merah Putih tersebut dilanjutkan ke uji praklinik fase 2. Namun, ia belum bisa
menyampaikan hasil uji praklinik fase 2 karena masih dalam proses pengujian. "Kami
belum bisa berikan hasil keseluruhan karena belum selesai, on going, sementara
respons imun yang kita dapatkan kemudian antibodi ini menunjukkan tren yang lebih
baik," ujarnya.
Lebih lanjut, Fedik mengatakan, pengembangan Vaksin Merah Putih yang dilakukan
Unair bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia ini tidak berjalan
sendiri. Ia menambahkan, kerja sama terjalin setelah peneliti dan PT Biotis bertemu
dalam satu logika yang sama untuk mengembangkan vaksin berbasis inactivated virus
tersebut.
"Saya juga melihat komitmen PT Biotis sangat tinggi karena biaya dari produk vaksin
inactivated virus itu jauh lebih besar karena memerlukan sarana dan prasarana yang
terstandar internasional," pungkasnya.
Dikawal BPOM
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan
siap membantu pengembangan vaksin Covid-19 Merah Putih dan melakukan
pengawalan terhadap regulasi agar sesuai standar internasional dikaitkan dengan
aspek keamanan, mutu, dan khasiat. "Sehingga, tentunya persyaratan dan persiapan