Page 124 - Badan POM Serahkan Sertifikat CPOB kepada PT Biotis untuk Dukung Produksi Vaksin Merah Putih
P. 124
Judul : Seputar Vaksin Merah Putih yang akan Ditargetkan Produksi 2022
Nama Media : Kompas.com
Tanggal : 19 Agustus 2021
Halaman/URL :
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/19/07292041/seputar
-vaksin-merah-putih-yang-akan-ditargetkan-produksi-2022
Tipe Media : Online
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah
menargetkan vaksin Merah Putih dapat
diproduksi pada 2022. Saat ini, vaksin
Merah Putih masih dalam proses uji
praklinik.
Dalam pengembangannya, pemerintah
bekerja sama dengan dengan empat
universitas dan dua lembaga. Keempat
universitas itu yakni Universitas
Airlangga (Unair), Universitas Gadjah
Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kemudian, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dari sejumlah institusi tersebut, terdapat dua
pengembang yang telah masuk skala industri, yaitu Lembaga Eijkman bersama PT
Bio Farma dan Unair bersama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
Adapun vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair berbasis platform inactivated
virus atau virus yang dilemahkan. Sementara itu, Lembaga Eijkman mengembangkan
vaksin Merah Putih dengan platform protein rekombinan yang prosesnya lebih rumit
dibandingkan dengan vaksin konvensional.
selain efikasi yang tinggi, vaksin berbasis protein rekombinan juga memiliki
keunggulan lain, yakni penyimpanannya tidak membutuhkan suhu minus, seperti
vaksin berbasis mRNA.
Menjanjikan Vaksin berbasis protein rekombinan bisa disimpan di suhu 4 derajat
celsius. Dengan kelebihan ini, vaksin protein rekombinan diharapkan bisa
didistribusikan ke daerah pelosok tanpa tempat penyimpanan khusus, sebagaimana
vaksin berbasis mRNA.
Disiapkan untuk hadapi varian corona Ketua peneliti vaksin Merah Putih dari
Universitas Airlangga (Unair) Fedik Abdul Rantam mengatakan, vaksin Merah Putih
dengan platform inactivated virus ini mulai diujicobakan terhadap varian Delta dengan
menyiapkan 7 isolat.
"Kemarin kami lakukan uji tantang dengan varian Delta dan buktinya melalui WGS
(whole genome sequencing) menunjukkan bahwa isolat yang kami gunakan di uji