Page 82 - Badan POM Serahkan Sertifikat CPOB kepada PT Biotis untuk Dukung Produksi Vaksin Merah Putih
P. 82
Judul : Peneliti Sebut Hasil Uji Praklinik Fase 1 Vaksin Merah Putih
Menjanjikan
Nama Media : kompas.com
Tanggal : 18 Agustus 2021
Halaman/URL:https://nasional.kompas.com/read/2021/08/18/14504431/peneliti-
sebut-hasil-uji-praklinik-fase-1-vaksin-merah-putih-menjanjikan
Tipe Media : Online
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua
peneliti Vaksin Merah Putih dari
Universitas Airlangga (Unair) Fedik
Abdul Rantam mengungkapkan hasil uji
praklinik Vaksin Merah Putih dengan
basis platform inactivated virus.
Fedik mengatakan, hasil uji praklinik fase
satu berjalan baik dengan respons imun
dari vaksin sangat menjanjikan.
"Memang kami telah sampai pada uji
preklinik fase 1 dan 2. Fase satu hasilnya baik dari sisi imunogenisitas, toxicity di
dalamnya dan pendekatan respons imunnya juga, dan hasilnya menjanjikan," kata
Fedik dalam konferensi pers melalui kanal YouTube BPOM, Rabu (18/8/2021).
Fedik mengatakan, hasil uji praklinik fase 1 menjadi dasar penelitian vaksin tersebut
dilanjutkan ke uji praklinik fase 2.
Namun, ia belum bisa menyampaikan hasil uji praklinik fase 2 karena masih dalam
proses pengujian.
"Kami belum bisa berikan hasil keseluruhan karena belum selesai, on going,
sementara respons imun yang kita dapatkan kemudian antibodi ini menunjukkan tren
yang lebih baik," ujarnya. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email Baca juga: Vaksin Merah Putih Unair Mulai Diujicobakan terhadap
Varian Delta
Lebih lanjut, Fedik mengatakan, pengembangan Vaksin Merah Putih yang dilakukan
Unair bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia ini tidak berjalan
sendiri.
Ia mengatakan, kerja sama terjalin setelah peneliti dan PT Biotis bertemu dalam satu
logika yang sama untuk mengembangkan Vaksin berbasis inactivated virus tersebut.
"Saya juga melihat komitmen PT Biotis sangat tinggi karena biaya dari produk vaksin
inactivated virus itu jauh lebih besar karena memerlukan sarana dan prasarana yang
terstandar internasional," pungkasnya.