Page 83 - Badan POM Serahkan Sertifikat CPOB kepada PT Biotis untuk Dukung Produksi Vaksin Merah Putih
P. 83
Judul : Peneliti Ungkap Hasil Uji Praklinik Pertama Vaksin Unair
Nama Media : republika.co.id
Tanggal : 19 Agustus 2021
Halaman/URL:https://www.republika.co.id/berita/qy1b3o328/peneliti-ungkap-hasil-uji-
praklinik-pertama-vaksin-unair
Tipe Media : Online
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Vaksin Covid-19 karya peneliti
Universitas Airlangga (Unair) telah
merampungkan fase uji praklinik
pertama. Ketua Peneliti Vaksin Merah
Putih, Prof Fedik Abdul R, mengatakan
hasilnya menjanjikan.
"Hasil uji praklinik pertama hasilnya baik
dari segi imunogenetik, trombosis vena
serebral (CVT) juga baik. Termasuk juga
toksisitas di dalamnya dan menghasilkan sesuatu yang menjanjikan," kata Fedik
Abdul R, Rabu (18/8).
Fendik mengatakan hasil yang didapat dari uji praklinik tahap pertama pada hewan
transgenik itu menjadi dasar bagi pengembangan fase kedua menggunakan hewan
uji makaka. Uji klinik kedua saat ini sedang berjalan.
"Beberapa respons imun yang kita dapatkan mulai dari fisik sampai fisiologi makaka
tersebut ada respons imun seluler, kemudian antibodi ini menunjukkan tren yang lebih
baik. Berarti dosis yang kita berikan itu berfungsi dan mudah-mudahan bisa
menginduksi antibodi yang lebih baik," katanya.
Secara umum, kata Fendik, hasil uji klinik pada fase pertama menunjukkan
kemampuan menginduksi antibodi yang tinggi. Terkait kendala pada fasilitas 'bio
safety level 3' yang sempat dialami Unair pada uji praklinik fase pertama, kata Fendik,
saat ini telah diatasi setelah ada pendampingan sarana prasarana laboratorium dari
Kementerian Kesehatan.
Fendik mengemukakan Vaksin Merah Putih Unair dikembangkan melalui platform
inactivated virus atau virus yang dimatikan. Platform tersebut merupakan satu dari
lima yang terpilih untuk dikembangkan sebagai vaksin Covid-19 di Tanah Air.
"Kita ada model peptide, vaksin tetes oral, koktail antibodi dan adenovirus, yang
terpilih adalah inactivated virus," katanya.
Fedik menambahkan plaform inactivated virus tersebut saat ini sedang menjalani fase
kedua uji praklinik bekerjasama dengan perusahaan farmasi swasta PT Biotis
Pharmaceutical Indonesia yang berdomisili di Bogor, Jawa Barat. "Saya melihat
komitmen dari PT Biotis Pharmaceutical Indonesia sangat tinggi karena biaya dari