Page 84 - Badan POM Serahkan Sertifikat CPOB kepada PT Biotis untuk Dukung Produksi Vaksin Merah Putih
P. 84

produk inactivated virus itu jauh lebih besar membutuhkan sarana prasarana yang
               terstandar nasional dan internasional," katanya.

               Universitas  Airlangga  juga  berkomitmen  untuk  ikut  memantau  setiap  kejadian  di
               lapangan dari hasil pengembangan hingga tahap produksi vaksin. "Badan Pengawas
               Obat dan Makanan (BPOM) juga memberikan dukungan luar biasa pada panduan
               pengembangan vaksin sehingga kami lebih percaya diri, tahu kurangnya di mana dan
               harus bagaimana," katanya.

               Sementara itu, sebanyak lima kandidat Vaksin Merah Putih di Indonesia selain yang
               dikembangkan  Universitas  Airlangga  di  antaranya  karya  peneliti  Lembaga  Biologi
               Molekuler  (LBM)  Eijkman  berplatform  subunit  protein  rekombinan,  Lembaga  Ilmu
               Pengetahuan  Indonesia  (LIPI)  berlatform  rekombinan,  Institut  Teknologi  Bandung
               (ITB) beplatform subunit protein rekombinan dan adenovirus vector.

               Peneliti  lainnya  yang  juga  mengembangkan  Vaksin  Merah  Putih  berasal  dari
               Universitas  Indonesia  (UI)  berplatform  DNA,  mRNA,  dan  virus  like  particles  serta
               peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan vaksin berlatform subunit protein
               rekombinan.
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89