Page 94 - Badan POM Serahkan Sertifikat CPOB kepada PT Biotis untuk Dukung Produksi Vaksin Merah Putih
P. 94

Fedik menambahkan plaform inactivated virus tersebut saat ini sedang menjalani fase
               kedua  uji  praklinik  bekerjasama  dengan  perusahaan  farmasi  swasta  PT  Biotis
               Pharmaceutical Indonesia yang berdomisili di Bogor, Jawa Barat.

               "Saya melihat komitmen dari PT Biotis Pharmaceutical Indonesia sangat tinggi karena
               biaya  dari  produk  inactivated  virus  itu  jauh  lebih  besar  membutuhkan  sarana
               prasarana yang terstandar nasional dan internasional," katanya.

               Universitas  Airlangga  juga  berkomitmen  untuk  ikut  memantau  setiap  kejadian  di
               lapangan dari hasil pengembangan hingga tahap produksi vaksin.

               "Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga memberikan dukungan luar biasa
               pada  panduan  pengembangan  vaksin  sehingga  kami  lebih  percaya  diri,  tahu
               kurangnya di mana dan harus bagaimana," katanya.

               Sementara itu, sebanyak lima kandidat Vaksin Merah Putih di Indonesia selain yang
               dikembangkan  Universitas  Airlangga  di  antaranya  karya  peneliti  Lembaga  Biologi
               Molekuler  (LBM)  Eijkman  berplatform  subunit  protein  rekombinan,  Lembaga  Ilmu
               Pengetahuan  Indonesia  (LIPI)  berlatform  rekombinan,  Institut  Teknologi  Bandung
               (ITB) beplatform subunit protein rekombinan dan adenovirus vector.

               Peneliti  lainnya  yang  juga  mengembangkan  Vaksin  Merah  Putih  berasal  dari
               Universitas  Indonesia  (UI)  berplatform  DNA,  mRNA,  dan  virus  like  particles  serta
               peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan vaksin berlatform subunit protein
               rekombinan.
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99