Page 99 - Badan POM Serahkan Sertifikat CPOB kepada PT Biotis untuk Dukung Produksi Vaksin Merah Putih
P. 99
Judul : Sudah Diuji ke Varian Delta Cs, Vaksin Merah Putih Kapan Diproduksi
Massal?
Nama Media : detik.com
Tanggal : 18 Agustus 2021
Halaman/URL:https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5687313/sudah-diuji-ke-
varian-delta-cs-vaksin-merah-putih-kapan-diproduksi-massal
Tipe Media : Online
Jakarta - Vaksin Merah Putih Unair
sudah menyelesaikan uji preklinis,
sarana produksi juga sudah direstui
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM). Vaksin ini juga sudah sempat
diuji dengan berbagai varian virus
Corona, termasuk varian Delta.
Direktur Utama PT Biotis, FX Sudirman,
dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/8/2021), mengatakan vaksin COVID-19
Merah Putih ditargetkan siap produksi massal pada semester pertama 2022.
Ketua Peneliti vaksin Merah Putih Prof Dr Fedik Abdul dr dari Unair juga menyiratkan
optimisme terkait perkembangan vaksin merah putih Unair. Ia menyebut, vaksin
berbasis inactivated virus yang tengah digarapnya bersama Biotis sejauh ini
menunjukkan hasil baik, khususnya dari uji klinis fase 1 dan 2 pada hewan.
"(Uji preklinis) satu, hasilnya baik dari sisi imunogenisitas, termasuk juga toxicity di
dalamnya, dan juga pendekatan respons imunnya tidak hanya humoral tetapi juga
seluler dan menghasilkan suatu hasil yang menjanjikan," ungkapnya dalam konferensi
pers daring BPOM.
Berkat hasil uji klinis ini, vaksin Merah Putih inactivated vaccine dilanjutkan ke uji pre
klinik tahap kedua. Penelitian tersebut masih berjalan, tetapi hasilnya belum bisa dirilis
secara keseluruhan.
Ia juga meyakinkan bahwa vaksin Merah Putih diuji pada varian baru Corona termasuk
varian Delta. Ada 7 isolat varian Delta yang disiapkan untuk analisis atau uji tantang
vaksin COVID-19.
Prof Fedik juga memastikan uji coba vaksin COVID-19 dengan varian Delta wajib
dilakukan. Sebab, varian Delta sudah mendominasi di Indonesia
"Isolat kami yang kita gunakan itu adalah varian Delta itu tentu harus kita lakukan
karena sekitar 21 provinsi di Indonesia sudah terlanda varian Delta yang baru," kata
dia.
"Tidak hanya varian Delta, Epsilon, Beta, dan ini menunjukkan varian di Indonesia
banyak, tentu yang akhir ini delta yang mendominasi tetapi kita juga memonitor
apakah calon vaksin kita mengenali antibodinya, dan sampai saat ini kemampuan
netralisasinya menunjukkan masih baik," lanjutnya