Page 97 - Badan POM Serahkan Sertifikat CPOB kepada PT Biotis untuk Dukung Produksi Vaksin Merah Putih
P. 97
Judul : Mau Dipakai RI, Vaksin Merah Putih Diuji ke Varian Delta
Nama Media : cnbcindonesia.com
Tanggal : 18 Agustus 2021
Halaman/URL:https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210818133919-37-
269307/mau-dipakai-ri-vaksin-merah-putih-diuji-ke-varian-delta
Tipe Media : Online
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Tim
Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas
Airlangga (Unair) Surabaya Prof. Fedik
Abdul Rantam menegaskan bahwa
vaksin merah putih yang sedang
dikembangkan bisa mengenali varian
delta.
"Kami punya teknik isolasi virus, sampai
saat ini varian delta ada 7 isolat dan
disiapkan untuk uji tantang," katanya dalam Konferensi Pers Penyerahan Sertifikat
CPOB kepada PT Biotis secara virtual, Rabu (18/8/2021).
Dia menambahkan, meski selesai tim peneliti melakukan uji tantang dengan varian
delta. Melalui Whole genome sequencing (WGS) didapati isolat untuk uji tantang
tersebut adalah varian delta.
"Tentu itu harus dilakukan karena sekitar 21 provinsi di RI sudah terlanda varian delta
yang baru. Di RI tak hanya delta tapi beta. Ini menunjukkan varian di Indonesia
banyak. Yang akhir delta mendominasi. Tapi tetap memonitor apakah vaksin
mengenali varian ini," pungkasnya.
Informasi saja, vaksin COVID-19 buatan Unair dan PT Biotis sudah melakukan pre uji
klinis satu dan kedua pada hewan. Saat ini penelitian sedang berlangsung sehingga
hasilnya belum bisa dirilis secara penuh.
"(Uji preklinis) satu, hasilnya baik dari sisi imunogenisitas, termasuk juga toxicity di
dalamnya, dan juga pendekatan respons imun tidak hanya humoral tetapi juga seluler
dan menghasilkan suatu hasil yang menjanjikan," ungkapnya.
Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Biotis
Pharmaceuticals, Sudirman menegaskan bahwa Vaksin Covid-19 Merah Putih yang
dikembangkan oleh Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia
siap diproduksi massal pada semester 1-2022.
"Target memproduksi vaksin merah putih pada semester 1-2022. Tentu dengan
pendampingan pengawasan dari BPOM kami bertekat tak hanya jadi pelopor tapi juga
mendorong kemandirian bio farmasi di RI," ujarnya.
PT Biotis merupakan perusahaan swasta farmasi pertama di Indonesia yang
mengembangkan vaksin. Biotis juga menjadi perusahaan farmasi kedua setelah
Biofarma yang mengembangkan vaksin di Indonesia.