Page 26 - Sarasehan Jamu Nusantara
P. 26
Judul : Jamu Punya Manfaat Kesehatan dan Ekonomi, Riset dan Dokumentasi Jadi
Kunci
Nama Media : gatra.com
Tanggal : 2 Desember 2021
Halaman/URL : https://www.gatra.com/detail/news/530077/kesehatan/jamu-punya-manfaat-
kesehatan-dan-ekonomi-riset-dan-dokumentasi-jadi-kunci
Tipe Media : Online
Yogyakarta, Gatra.com - Melimpahnya produk herbal di Indonesia harus diikuti dengan
pendokumentasian dan riset yang kuat. Dengan begitu, kekayaan produk herbal Nusantara dapat
digali dan dikembangkan menjadi jamu, produk obat herbal berstandar, atau produk fitofarmaka yang
punya khasiat kesehatan sekaligus berdampak ekonomi.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito
saat membuka 'Sarasehan Jamu Nusantara: Jejak Empiris dengan Dukungan Iptek Menuju
Kemandirian di Bidang Kesehatan' di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (2/12).
"Sarasehan ini salah satu upaya BPOM menggali potensi keanekaragaman hayati, dengan
mendokumentasikan, mendiskusikannya, dan menindaklanjutinya dengan penelitian," katanya.
Menurut dia, masih banyak produk herbal dan produk natural di berbagai daerah di Indonesia yang
belum diketahui publik, sehingga tak dapat dimanfaatkan dan dikembangkan.
Yogyakarta dapat menjadi contoh daerah yang mendokumentasikan jamu dan produk herbal secara
baik. Untuk itu, sarasehan perdana ini digelar di Yogyakarta dan akan dihelat di berbagai daerah lain.
"Jadi wilayah lain bisa belajar banyak tentang pendokumentasian jamu dan produk herbal sehingga
dapat ditindaklanjuti pengembangannya," kata Penny.
Ia menyatakan BPOM siap membantu pengembangan jamu dan produk obat herbal di semua wilayah,
terutama dengan memberi pendampingan bahkan izin edar. "Namun yang terpenting kami butuh data
empiris yang terdokumentasikan. BPOM di tiap wilayah akan membantu sebagai mitra. Setelah
dokumentasi akan ada tahapan-tahapan. Mulai dari penelitian, dari jamu kemudian kalau data cukup
ada riset dan uji praklinik sebagai produk obat herbal standar, sampai tahap uji klinik pada manusia
sebagai fitofarmaka," tuturnya.