Page 37 - Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) Perdana Untuk Vaksin Merah Putih_Neat
P. 37

Judul             :  BPOM Beri Izin Uji Klinik Vaksin Merah Putih
                Nama Media        :  Inews.id
                Tanggal           :  7 Februari 2022
                Halaman/URL  :  https://www.inews.id/news/nasional/bpom-beri-izin-uji-klinik-
                                     vaksin-merah-putih
                Tipe Media        :  Online

















               iNews.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan Persetujuan
               Protokol Uji Klinik (PPUK) vaksin virus corona Merah Putih. Vaksin itu dikembangkan
               Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

               "Hari ini kami menyampaikan kabar gembira, sebuah kemajuan kita bersama bahwa
               Badan POM telah memberikan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) perdana
               untuk vaksin karya anak bangsa yaitu Vaksin Merah Putih yang dikembangkan peneliti
               Unair  (Universitas  Airlangga)  bekerja  sama  dengan  PT  Biotis  Pharmaceutical
               Indonesia," ujar Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, Senin (7/2/2022).
               Dia  menyampaikan  Vaksin  Merah  Putih  dengan  platform  inactivated  virus  itu
               dikembangkan menggunakan virus SARS-CoV-2 yang berasal dari pasien Covid-19
               di Surabaya.

               Badan  POM  sebagai  otoritas  pengawas  obat  dan  makanan  di  Indonesia  memiliki
               wewenang untuk memberikan PPUK di Indonesia.

               PPUK  merupakan  persetujuan  pelaksanaan  kegiatan  penelitian  dengan
               mengikutsertakan subjek manusia disertai adanya intervensi penggunaan produk uji,
               untuk  menemukan  atau  memastikan  efek  klinik,  farmakologik  dan/atau
               farmakodinamik  lainnya,  dan/atau  mengidentifikasi  setiap  reaksi  yang  tidak
               diinginkan, dan/atau mempelajari absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi.

               "Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan dan atau efektifitas vaksin uji yang
               diteliti," tuturnya.
               Untuk melangkah ke fase uji klinik, Penny mengatakan, diperlukan data hasil studi
               nonklinik berupa keamanan dan imunogenisitas pada hewan uji. "Badan POM telah
               mengevaluasi data keamanan dan imunogenisitas vaksin ini pada hewan uji mencit
               dan  Macaca  fascicularis  (monyet  ekor  panjang).  Hasil  studi  menunjukkan  bahwa
               vaksin aman dan dapat ditoleransi, tidak terdapat kematian dan kelainan organ pada
               hewan uji," paparnya
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42