Page 196 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 196
Judul : BPOM jelaskan perkembangan pengadaan vaksin Covid di
Indonesia
Nama Media : alinea.id
Tanggal : 2 September 2020
Halaman/URL :
Tipe Media : Online
Indonesia saat ini memiliki dua opsi dalam
mengembangkan vaksin Covid-19. Opsi
pertama mengembangkan vaksin Merah
Putih yang dikembangkan Kementerian
Riset dan Teknologi, Badan Riset dan
Inovasi Nasional serta Lembaga Biologi
Molekuler Eijkman. Opsi kedua adalah
mengembangkan kerja sama
internasional.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menjelaskan,
telah membuat roadmap tahapan pengembangan vaksin yang diperlukan untuk
memenuhi persyaratan data praklinik, klinik dan mutu dari vaksin yang akan dibuat.
"Sehingga vaksin ini, tahapan pengembangannya sesuai dengan waktu yang sudah
kami rencanakan dengan percepatan tentunya, dan segera memenuhi kebutuhan
untuk program nasional," jelasnya saat jumpa pers di Kantor Presiden, Selasa (1/9).
Opsi kedua adalah mengembangkan kerja sama internasional. Kerja sama yang
pertama yang sudah dalam pendampingan BPOM yakni PT Sinovac dengan PT
Biofarma. Kerja sama kedua Sinopharm dengan Kimia Farma bersama Grup 42 dari
Uni Emirat Arab dan kerja sama ketiga ialah Genexine dengan PT Kalbe Farma.
"Dan juga beberapa komunikasi dengan negara lain yang sudah memulai
komunikasi untuk tahap-tahap pengembangan selanjutnya" ujarnya.
Uji klinis vaksin kerja sama Sinovac dengan Biofarma, sudah dimulai pada 11
Agustus 2020 oleh tim peneliti dari kedokteran Universitas Padjajaran dan subjek uji
klinis sebanyak 1.620 orang.
"Saat ini sudah ada 1.800 sukarelawan yang telah mendaftar, dan hingga akhir
Agustus 2020 terdapat sekitar 500 direktur dan sudah mendapat tahap penyuntikan,"
jelas Penny.
BPOM katanya, siap mengawal mulai pemberian persetujuan protokol uji klinis,
pelaksanaannya dan evaluasi hasil uji klinis untuk situasi darurat, serta persiapan
sarana produksi di Biofarma untuk melakukan transfer teknologi dalam mewujudkan
vaksin menjadi produk komersil.
Sponsored

