Page 80 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 80
Judul : Selain Sinovac, 10 Juta Vaksin Sinopharm Asal Tiongkok Juga
Dipercepat
Nama Media : jawapos.com
Tanggal : 1 September 2020
Halaman/URL : https://www.jawapos.com/kesehatan/01/09/2020/selain-
sinovac-10-juta-vaksin-sinopharm-asal-tiongkok-juga-
dipercepat/
Tipe Media : Online
JawaPos.com – Upaya percepatan
penanganan Covid-19 terus dilakukan
pemerintah termasuk pencarian,
pengembangan dan penyediaan obat dan
vaksin. Selain Sinovac yang sudah diuji
klinis fase 3 di sejumlah negara termasuk
Indonesia, vaksin lainnya yang akan datang
adalah Sinopharm dan juga asal Tiongkok.
Secara global, berdasarkan informasi terbaru
Organisasi Kesehatan Dunia WHO pada 28
Agustus lalu mengatakan terdapat 33 kandidat vaksin yang sudah masuk tahap uji klinik dan
143 kandidat vaksin yang masih dalam tahap uji pre-klinis di seluruh dunia.
Di Indonesia, terdapat 2 jalur pengembangan vaksin, yaitu vaksin Merah Putih yang
dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional
(BRIN) dan Lembaga Eijkman, setta Kerja Sama Internasional yaitu Sinovac yang bekerja
sama dengan PT. Bio Farma; Genexine bekerja sama dengan PT. Kalbe Farma; dan
Sinopharm (G42) bekerja sama dengan Kimia Farma.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Erick Thohir berkunjung ke Tiongkok dan Uni Emirat Arab (UEA) terkait kerja
sama dalam pengembangan vaksin Covid-19. Kunjungan tersebut berhasil mendapatkan
komitmen UEA untuk menyediakan 10 juta vaksin Covid-19 untuk Indonesia melalui kerja
sama pengembangan vaksin Covid-19 antara perusahaan G-42, UEA dengan Sinopharm,
Tiongkok dan Kimia Farma.
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito pun melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat
Arab (UEA) pada 24-26 Agustus 2020.
“Kunjungan ini bertujuan khususnya untuk memberikan dukungan langkah-langkah
regulatori dalam rangka mengakselerasi akses vaksin Covid-19 dan mendapatkan informasi
data terkait pelaksanaan uji klinik yang saat ini tengah dalam proses fase 3 di UEA,” jelas
Kepala Badan POM Penny Lukito dalam keterangan tertulis, Selasa (1/9).
Pelaksanaan uji klinis tahap ketiga di UEA ditargetkan untuk diikuti oleh 22 ribu peserta uji
klinis dengan melibatkan lebih dari 100 dokter dan tenaga farmasi, 1000 perawat dan petugas

