Page 77 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 77

Judul                 : BPOM: UEA Siapkan 10 Juta Vaksin COVID-19 untuk
                                     Indonesia

               Nama Media            : medcom.id
               Tanggal               : 1 September 2020

               Halaman/URL           : https://video.medcom.id/medcom-nasional/aNramvzK-bpom-
                                     uea-siapkan-10-juta-vaksin-covid-19-untuk-indonesia

               Tipe Media            : Online



                                                                  Badan Pengawas Obat dan Makanan
                                                                  (BPOM)  mengatakan          pemerintah
                                                                  Indonesia  akan  mendapat  10  juta
                                                                  vaksin  dari  kerja  sama  antara  Uni
                                                                  Emirat  Arab,  perusahaan  artificial
                                                                  inteligence  G42,  Kimia  Farma  dan
                                                                  Sinofarm.  Vaksin  tersebut  tengah
                                                                  menjalani  uji  klinis  tahap  tiga.

               Hal itu disampaikan Kepala BPOM Penny Lukito saat menyampaikan perkembangan
               usai  kunjungan  ke  Uni  Emirat  Arab  pada  21  Agustus  2020  lalu.

               ―Uni  Emirat  Arab  berkomitmen  menyediakan  10  juta  vaksin  COVID-19  untuk
               Indonesia melalui kerja sama, melalui G42 Uni Emirat Arab dengan Sinofarm dan
               Kimia  Farma  pada  akhir  2020  diharapkan  10  juta  vaksin,"  kata  Penny  dalam
               konferensi pers secara daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/9/2020).

               Vaksin  Sinopharm-Group42  yang  diproduksi  Uni  Emirat  Arab  dan  Tiongkok
               dipastikan  sudah  memiliki  sertifikat  halal.  Vaksin  ini  juga  telah  mendapatkan  izin
               emergency of authorization dari regulator pengawas obat di Tiongkok.


               "Sejak  Juli  2020  sudah  mendapatkan  izin  penggunaan  emergency  dari  national
               medicine product administration berdasarkan hasil uji klinis fase 1 dan 2. Dan telah
               mendapat sertifikat halal," kata Penny Lukita


               Dia menyampaikan keragaman populasi ini akan memberikan uji klinis yang  valid.
               Apalagi,  uji  klinis  ini  dilakukan  dengan  validitas  yang  sangat  terjaga.

               "Kami  melihat  uji  klinis  fase  3  vaksin  dilakukan  dengan  sangat  baik  dan
               terorganisasi. Aspek positif dari uji klinis di UEA adalah partisipasi 22.000 peserta,
               melibatkan  100  dokter  dan  1.000  perawat,"  ujar  Penny.  YouTube:  Sekretariat
               Presiden.
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82