Page 38 - PEMBERITAAN HASIL PENGAWASAN PRODUK MI INSTAN ASAL INDONESIA DI TAIWAN.pdf
P. 38
Ketiga, melakukan pengujian residu EtO di laboratorium terakreditasi untuk persyaratan rilis produk
ekspor dan melaporkan kepada BPOM.
Diberitakan sebelumnya, dua produk mi instan dari Indonesia dan Malaysia yang dijual di Taipei, Taiwan
ditemukan mengandung zat pemicu kanker atau zat karsinogenik.
Departemen Kesehatan Taipei mengumumkan hal tersebut pada Senin (24/4/2023), saat merilis hasil
pemeriksaan mi instan yang tersedia di Ibu Kota Taipei pada tahun 2023.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Kesehatan Taipei mengatakan, telah menemukan sejumlah "Ah
Lai White Curry Noodles" dari Malaysia dan sejumlah "Indomie: Rasa Ayam Spesial" dari Indonesia
sama-sama mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.
Limfoma adalah kanker yang memengaruhi kelenjar getah bening. Sedangkan, leukemia adalah kanker
yang memengaruhi darah dan sumsum tulang.
Dikutip dari Focus Taiwan, berdasarkan hasil pengujian, Departemen Kesehatan Taiwan mengungkap,
etilen oksida terdeteksi pada mi dan paket bumbu di produk mi instan asal Malaysia.
Sementara itu, di produk mi instan asal Indonesia, zat karsinogenik hanya terdeteksi di paket bumbu.
Berdasarkan informasi yang dimuat di situs web Biro Zat Beracun dan Kimia di bawah Administrasi
Perlindungan Lingkungan Tingkat Kabinet Taiwan, etilen oksida beracun jika dikonsumsi atau dihirup.
Selain menyebabkan limfoma dan leukemia, etilen oksida disebut juga bisa menyebabkan iritasi serius
pada kulit dan mata bagi siapa saja yang bersentuhan dengan zat tersebut.
Etilen okida bahkan dilaporkan dapat memicu cacat kelahiran dan keturunan.
Kepala Divisi Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Taipei, Chen Yi-ting, mengatakan pemeriksaan
mi instan kota dilakukan dengan memilih secara acak 30 produk dari supermarket, toko serba ada,
hypermarket, pasar basah tradisional, toko makanan Asia Tenggara, dan importir grosir di kota.