Page 299 - Dukungan Badan POM dalam Penyediaan Obat dan Vaksin
P. 299
Pun, jika dengan data sementara menunjukkan vaksin bikinan Sinovac, CanSino, dan
Sinopharm itu dianggap efektif harus diteliti kembali apakah betul-betul bisa mencegah
terjadinya "gejala berat setelah terinfeksi".
"Efektivitas itu bukan cuma antibodi terbentuk. Tapi apakah bisa mencegah infeksi.
Sebab kalau terbukti tidak efektif, yang dikhawatirkan kepercayaan masyarakat terhadap
vaksin hilang," tukasnya.
Karena itulah, Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai lembaga otoritas yang
memberi izin edar obat di Indonesia harus "berhati-hati sekali" dalam memberi lampu
hijau vaksinasi Covid-19 lantaran data yang mereka pegang kemungkinan tidak lengkap.
"Otoritas BPOM, mereka harus hati-hati karena data yang separuh itu apakah bisa
menjamin?" ungkapnya.
'Ini bukan keadaan kalau tidak dilakukan vaksinasi akan mati'
Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengatakan pemerintah
tidak perlu tergesa-gesa melakukan vaksinasi di Indonesia pada November mendatang.
Sebab hingga saat ini belum ada data ilmiah yang menunjukkan keamanan dan
efektivitas vaksin Covid-19.
Kalaupun sudah dipakai oleh beberapa negara dengan status "darurat" bukan berarti
bisa diterapkan di Indonesia, kata Pandu.
Baginya, tidak ada kondisi genting yang mengharuskan vaksinasi.
"Ini bukan keadaan kalau tidak dilakukan vaksinasi akan mati, tapi bisa ditunda," ujar
Pandu Riono kepada BBC News Indonesia.
"Karena vaksin bukan solusi jangka pendek. Kita tunda sampai benar-benar aman juga
tidak apa-apa, kenapa harus terburu-buru? Kita harus pastikan aman dan efektif,"
sambungnya.
Pemerintah, menurutnya, harus tetap mengutamakan penelusuran, pengetesan, dan
perawatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 seperti yang dijalankan Korea Selatan,
China, dan Singapura.
"Untuk atasi pandemi bukan vaksinasi, itu cara berpikir yang salah besar. Untuk atasi
pandemi dengan pengawasan dan perubahan perilaku."
IDI: 'Kami mendukung rencana pemerintah'
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai tenaga kesehatan yang akan memberikan vaksin
dan penerima vaksin Covid-19 menyatakan akan mendukung rencana pemerintah itu
selama telah mendapat persetujuan dari BPOM.
"Harapan kami vaksin yang digunakan memenuhi standar keamanan dan efektivitas
serta tersedia dalam jumlah yang cukup sehingga bisa membantu membentuk kekebalan
individu dan populasi," ujar Juru bicara IDI, Halik Malik kepada BBC.