Page 114 - BPOM Pencapaian Kinerja
P. 114
BAB I
IMPLEMENTASI DIREKTIF PRESIDEN
yang dijual menggunakan dispenser terjamin
mutu dan keamanannya. Di dalam pedoman ini
memuat hal-hal yang berkaitan dengan kriteria
jenis pangan yang dapat diedarkan dengan
metode isi ulang seperti menggunakan dispenser
atau vending machine, persyaratan terkait
personel, pangan olahan, ritel, tempat/fasilitas
penyimpanan serta wadah yang digunakan.
Selama proses penyusunan pedoman, BPOM telah
mengawalinya dengan melaksanakan workshop.
Tujuannya untuk memperoleh masukan dan
tanggapan dari stakeholders terkait seperti
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan
Karantina Indonesia (Barantin), Kementerian
Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian
(Kementan), Kementerian Kesehatan (Kemenkes),
Kebijakan yang disusun saat ini merupakan upaya Kementerian Perencanaan Pembangunan
untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik Nasional (Bappenas), Badan Standardisasi Nasional
sekali pakai. Dalam hal ini BPOM mendorong (BSN), Badan Perlindungan Konsumen Nasional
penggunaan dan pemanfaatan kemasan guna (BPKN), hingga Dinas Kesehatan terkait.
ulang dan pemanfaatan fasilitas isi ulang produk
makanan dan minuman agar produk yang dikemas Selanjutnya juga turut dilibatkan dalam proses
dengan sistem tersebut tetap dapat terjamin mutu workshop ini adalah perwakilan pelaku usaha dan
dan keamanannya. Pedoman ini telah disusun dan asosiasi seperti GAPPMI, ASRIM, APRINDO. Ada
diterbitkan dalam regulasi Pedoman Keamanan juga tim pakar, lembaga konsumen, organisasi
Pangan dalam Penjualan Pangan Olahan Isi Ulang masyarakat (HIPMIKONDO), organisasi profesi
melalui Dispenser (Vending Machine). (PATPI), serta UPT BPOM di seluruh Indonesia.
Semua proses ini telah dilakukan pada 22 Oktober
Pedoman ini merupakan panduan bagi produsen, 2024. Saat ini pedoman sedang berproses untuk
retail dan konsumen agar pangan olahan isi ulang siap disahkan oleh Kepala BPOM.
75
PENCAPAIAN KINERJA 100 HARI | KEPALA BPOM 2024 TARUNA IKRAR

