Page 160 - Gadis_Rempah
P. 160

membuahkan hasil. Hingga Arumi memutuskan hanya  Apa mungkin Dinda sekeluarga sedang
 didampingi ibunya saat menerima hadiah itu.   pergi ke luar kota? Arumi mulai gelisah. Tidak
                          mungkin Dinda dan orang tuanya sampai tidak
 Padahal, Arumi berharap Dinda turut menemaninya.
                          menghadiri wisuda jika tidak ada sesuatu yang
 Arumi juga yakin Dinda pasti dengan senang hati
                          benar-benar menghalangi mereka. Meskipun
 menemaninya.  Bukankah  Dinda  juga  yang  selalu
                          bukan siswa berprestasi di sekolah, gadis
 bersemangat memotivasinya agar tidak menyerah dan
                          itu telah diterima di prodi Akuntansi PTN
 terus maju mendaftar di sayembara itu? Bukankah Dinda
                          terkemuka di Surabaya sesuai harapannya.
 juga yang meyakinkan Arumi untuk tetap optimis setelah
                          Bukankah Dinda dan orang tuanya patut
 Arumi melihat karya-karya peserta lain yang sangat bagus?
                          bahagia dengan pencapaiannya?
 Namun, kenapa saat ini Dinda seperti benar-benar hilang
 ditelan bumi? Arumi berjanji, sesampainya di rumah,  Arumi  membalikkan  badan  setelah
 Arumi harus segera menemui Dinda di rumahnya.  beberapa kali mengetuk pintu dan tak ada
                          jawaban. Kali ini gadis itu diliputi rasa
                          bersalah. Arumi selalu melibatkan Dinda
                          untuk   mendengar    keluhannya,   untuk
 Arumi tiba di depan rumah Dinda. Entah sudah berapa   menyelesaikan masalahnya. Sementara itu,
 tahun Arumi tidak pernah melangkahkan kaki ke rumah  Arumi merasa kini Dinda sedang ada masalah,
 ini. Padahal, saat SMP dulu, Arumi cukup sering bermain di   tetapi sebagai sahabatnya pun dirinya bahkan
 rumah Dinda. Arumi mengingat, sepertinya terakhir kali ke   tidak  mengetahui  masalah  yang  sedang
 sini saat menghadiri ulang tahun Haikal, keponakan Dinda   dihadapi Dindanya.
 yang ke-2 tahun. Sekarang bocah itu sudah berusia 5 tahun.
                              Sambil berjalan pelan menuju motornya,
 Pagar rumah dibiarkan separuh terbuka. Arumi  Arumi mulai menerka-nerka, agaknya Dinda
 mengetuk-ngetuk pagar dengan kunci motornya beberapa   sudah mulai ada masalah ketika beberapa
 kali.  Namun,  tak  ada  seorang  pun  datang.  Arumi  kali dia harus pulang cepat saat Mbak Widya
 memberanikan diri masuk dan mengetuk pintu rumah.  meneleponnya berulang kali. Apakah Haikal sakit?
 Tetap tak ada respons. Sepertinya memang tidak ada orang
 di rumah, pikir Arumi.





 151  Bab 11 — Dinda, kau di mana?               Gadis Rempah  152
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165