Page 70 - Gadis_Rempah
P. 70

“Ini Bu Naning yang biasa diantar paman saya, Wak  dengan cepat dan terampil mereka memanggul karung di
 Parjan?” tanya Pras waktu itu.  pundaknya lalu berjalan cepat keluar toko.

 Naning hanya mengangguk, “Iya. Anak ini siapa,  “Saya tidak sendirian, kok. Nak Pras bisa lihat sendiri,
 ya?” tanya Naning kepada pemuda berkulit sawo matang  ada cukup banyak karyawan di sini. Mereka sudah
 dan berparas apik itu. Pras menyapa dirinya seperti telah   membantu saya bertahun-tahun. Bahkan beberapa orang
 mengenalnya lama.  sudah membantu orang tua saya sejak saya masih remaja,”
               kata Naning sambil melirik seorang karyawan yang tampak
 “Saya Pras, Bu. Anak angkatnya Wak Parjan,” sang
               sedikit lebih tua darinya.
 pemuda mengenalkan tentang dirinya kepada Naning.
 “Ooo ... ini tho  Nak Pras yang selalu diceritakan Wak  “Ya ... mereka semua tampaknya hanya membantu
               secar      sepertin
 Parjan,” ujar Naning dengan ramah.
               yang ikut memikirkan masa depan toko ini, bukan?” tanya
 “Hehe ... iya, Bu. Maaf sebelumnya, Bu...Kalau mbak
               Pras penuh selidik membuat Naning mulai menampakkan
 itu?” Pras menunjuk Arumi yang sudah berjalan menuju
               wajahnya yang sedikit masam.
 pintu keluar pasar.
                   “Memang zaman begini tidak mudah mencari   anak
 “Ooo...Dia anak saya,” jawab Naning singkat.
               muda yang mengenal baik rempah-rempah, tapi setidaknya
 “Ooh...,” Pras manggut-manggut. Sesaat kemudian  mereka sudah bertahan bekerja di sini selama bertahun-
 kedua matanya mengamati seisi toko dari ujung ke ujung.   tahun. Memangnya ... Nak Pras mau melamar kerja di toko
 “Toko ibu besar sekali! Saya seperti berada di depan  saya?” tanya Arumi asal.
 lapangan sepak bola yang disulap menjadi toko rempah.
 Karyawan ibu sepertinya sedikit saja. Apa tidak sebaiknya   Pras tersenyum nyengir.
 ibu cari karyawan baru?” tanya pria berseragam rapi
                   “Ah, Bu Naning ini mengejek saya rupanya. Jangankan
 warna cokelat itu.
               jenis rempah sebanyak ini. Lengkuas dan jahe pun saya sering
 Dipandangnya satu per satu karyawan Naning yang  kesulitan membedakannya. Pernah saya makan lengkuas, saya
 tampak sibuk melayani pembeli. Jumlahnya memang tidak  pikir itu daging sapi. Pernah juga saya makan jahe, saya pikir itu
 lebih dari seluruh jari tangan. Namun, mereka terlihat sangat   daging ayam. Hahaha ….”
 ramah dan cekatan. Setelah selesai melayani pembeli, dengan
                   Pras berhasil membuat tawa Naning pecah. Canda
 cepat mereka bergeser ke pembeli yang lain. Dari satu karung
               renyah Pras seolah mampu menghibur hatinya yang kerap
 rempah ke karung rempah yang lain. Begitu juga dengan para
               kali murung.
 kuli. Mereka tak kalah cekatannya. Setiap transaksi selesai,



 61  Bab 5 — Sungai Kalimas dan laki-laki bernama Pras  Gadis Rempah  62
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75