Page 367 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 367

JONATHAN BLACK
           membicarakan Kekasih yang jatuh di tengah semak berduri, tetapi
           bagaimana baginya mereka tampak seperti bunga-bunga dan
           ranjang percintaan. “Apakah penderitaan itu?” tanyanya. “Untuk
           mendapatkan keinginan seseorang di dunia ini .... Jika kau melihat
           seorang kekasih mengenakan pakaian yang halus,” katanya, “kenyang
           makan dan tidur, ketahuilah bahwa dalam diri orang itu engkau
           melihat kutukan dan siksaan.” Aroma bunga-bunga membawakan
           ke dalam pikiran sang Kekasih bau jahat kekayaan dan keburukan,
           usia tua dan nafsu, ketidakpuasan dan kesombongan.
              Lull menulis tentang menaiki tangga kemanusiaan untuk
           mencapai kemuliaan di Alam Ilahi. Pendakian mistis ini dicapai
           dengan mengubah apa yang disebutnya kekuatan jiwa—perasaan,
           imajinasi, pemahaman, dan kehendak. Dalam hal ini ia sedang
           membantu menempa bentuk alkimia yang sangat personal yang,
           seperti yang akan kita lihat, akan menjadi mesin besar dari Eropa
           yang esoteris.
              Dalam salah satu ucapannya yang lebih keras lagi ia mengingatkan:
           “Jika engkau mengucapkan kebenaran, Wahai orang bodoh, engkau
           akan dipukuli oleh orang-orang, disiksa, dimarahi, dan dibunuh.”
           Selagi berkhotbah kepada umat Islam di Afrika Utara, ia diserang
           oleh sekerumunan orang, digiring ke luar kota, lalu dirajam sampai
           mati.


           FRANCIS LAHIR KE SEBUAH dunia di mana para budak menderita
           kemiskinan ekstrem dan di mana orang cacat, orang lanjut usia, orang
           papa, dan penderita kusta diperlakukan dengan penuh penghinaan.
           Para pendeta kaya memperoleh penghidupan yang menguntungkan
           dari para budak dan menganiaya siapa saja yang tidak sependapat
           dengan mereka.
              Pada 1206 Francis merupakan seorang pemuda kaya dua puluhan
           tahun di Assisi, Italia. Ia menjalani hidup tanpa beban dan tanpa
           perasaan, menghindari semua persinggungan dengan kesulitan, me-
           nutup hidungnya bila melihat seorang penderita kusta.
              Mustahil untuk tidak melihat kesamaannya dengan kehidupan
           Pangeran Siddartha.
              Lalu, pada suatu hari ia sedang keluar berkuda ketika kudanya


           356

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   362   363   364   365   366   367   368   369   370   371   372