Page 517 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 517

JONATHAN BLACK
           jika menahan napas untuk waktu yang lama, ia mengalami semacam
           trans. Ia juga menemukan bahwa dengan menyerasikan napasnya
           dengan denyut jantungnya sendiri ia bisa memperdalam trans
           tersebut. “Kadang-kadang aku merosot ke dalam keadaan tidak
           sadar dalam hal indra tubuh sehingga nyaris dalam keadaan orang
           sekarat, mempertahankan kehidupan batinku tanpa halangan,
           menghadirkan kekuatan berpikir dan pernapasan yang cukup untuk
           hidup.” Ketekunan dalam teknik ini bisa memberikan manfaat besar
           bagi pelakunya ... “ada cahaya sukacita dan kegembiraan tertentu,
           kecerahan meneguhkan yang bermain di sekeliling alam pikiran,
           dan sejenis pancaran misterius ... yang memancar melalui semacam
           kuil di otak ... jiwa terpanggil untuk sebuah komuni yang lebih
           mendalam, dan telah kembali pada saat itu ke dalam masa kejayaan
           kesempurnaan intelektualnya. Pikiran ... dalam kobaran api dari kayu
           bakar cintanya merendahkan semua pembandingnya ... semuanya
           kesenangan jasmani belaka.” Swedenborg tampaknya sedang meng-
           gambarkan berbagai tahapan kondisi yang berubah dari sejenis
           yang sudah kita ketahui terlibat dalam proses inisiasi. Sebagaimana
           telah dijelaskan oleh Marsha Keith, penelitian neurologis modern
           telah membenarkan bahwa meditasi meningkatkan kadar enzim
           dehidroepiandrosteron dan melatonin, sekresi yang dihasilkan oleh
           kelenjar pineal dan hipoisis, yang bersama-sama dikatakan oleh
           kaum okultis akan menciptakan Mata Ketiga.
              Pada usia lima belas tahun, Swedenborg dikirim untuk tinggal
           bersama kakak iparnya, yang selama tujuh tahun selanjutnya akan
           menjadi mentornya, dan di rumah barunya inilah penelitian-
           penelitian Swedenborg sendiri berubah sangat kabalistis.
              Kita sudah melihat bagaimana dalam Kabala, seperti dalam semua
           tradisi esoteris, penciptaan dipahami dalam pengertian serangkaian
           emanasi (Seirot, atau pelayan) dari pikiran kosmis. Dalam Kabala,
           sebagaimana dalam mitologi Yunani dan Romawi, emanasi-emanasi
           ini dianggap sebagai laki-laki dan perempuan. En Sof, pikiran kosmis
           yang tak terjangkau, memancarkan roh laki-laki dan perempuan,
           dan roh-roh ini terjalin secara seksual sebagai dorongan penciptaan
           yang berpusar ke bawah. Sama sebagai gambaran erotis dalam
           pikiran menciptakan sperma, tindakan imajinasi kasih sayang dari


           506

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   512   513   514   515   516   517   518   519   520   521   522