Page 7 - Flip Book Fermentasi Nusantara: Bioteknologi Tradisional di Ranah Minang_Kelompok 5
P. 7
pendahuluan
Bioteknologi Tradisional
Bioteknologi tradisional merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem kehidupan masyarakat adat Indonesia.
Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa bioteknologi tradisional
lahir sebagai cara atau metode tertentu untuk meningkatkan nilai
tanaman dan hewan yang terdapat dalam ekosistem di sekitar
dan berakar dari pemahaman empiris masyarakat terhadap
lingkungannya tersebut.
Produk bioteknologi konvensional merupakan produk yang
selama ini telah banyak beredar di masyarakat. Bioteknologi
konvensional cenderung memanfaatkan keseluruhan organisme
pada tingkat sel. Oleh karena itu, pada bioteknologi
konvensional, pemanfaatan organisme masing sebatas pada
pemanfaatan mikroorganisme saja. Beberapa produk
bioteknologi konvensional yang memanfaatkan proses
fermentasi dengan substrat tertentu
Fermentasi telah dimanfaatkan untuk melestarikan dan
memproduksi makanan sejak zaman dahulu. Fermentasi
merupakan suatu proses perubahan kimia pada bahan organik
yang terjadi karena aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroba
(Suprihatin, 2010). Salah satu keuntungan dari pengolahan
makanan melalui fermentasi adalah prosesnya yang lebih
sederhana, praktis, dan hemat biaya, serta produk yang
dihasilkan memiliki kandungan gizi lebih tinggi dan cita rasa yang
unik (Hutkins, 2006). Di samping itu, makanan yang melalui
proses fermentasi menawarkan sejumlah keuntungan bagi
kesehatan, berkat adanya bakteri asam laktat (BAL) yang
bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mikroflora dalam usus
(Howlett, 2008).
Pada buku ini dijelaskan tentang produk fermentasi bioteknologi
tradisional di daerah Sumatera Barat. Produk ini berupa dadiah,
tape ketan hitam, ikan pado, dan ikan budu
4