Page 57 - Sampul Terkepung
P. 57

bibitnya. Dapat tumbuh hampir di semua tempat. Cepat
                 tumbuh.  Tahan  hidup  di musim  kemarau.  Daunnya

                 sangat  rindang.  Bisa menghasilkan  banyak  oksigen
                 untuk kita hirup!” jelas Pak Habib.
                      Anak-anak  itu  hanya  diam.  Mereka  terus

                 menunduk.
                      “Ruki, kamu  kira-kira  butuh  oksigen  apa  tidak?”
                 tanya Pak Habib sambil mengelus rambut Ruki.
                      “Butuh  Pak,” jawabnya  singkat  sambil  tetap
                 menunduk.

                      “Nah, kamu  tahu  itu.  Makanya,  mulai  sekarang
                 ayo  ikut melestarikan  lingkungan.  Menanam  dan
                 merawat  pepohonan  di  lingkungan  kita!  Tidak  malah

                 merusaknya,” petuah Pak Habib.
                      “Ya, Pak. Saya berjanji tidak mengulanginya lagi.
                 Saya berjanji akan ikut menanam Pak!” janji Ruki.
                      Keempat temannya manggut-manggut.
                      “Alhamdulillah…,”  syukur  Pak Habib.  “Benar,  itu

                 dari dalam hatimu?” tanya Pak Habib.
                      “Ya, Pak. Benar,” jelas Ruki.
                      Cukup lama anak-anak itu diberi pencerahan oleh

                 Pak Habib.  Waktu  terus  beranjak  siang.  Waktunya
                 masuk ke kelas.
                      “Ruki,  apakah  benar,  kamu  dan  teman-temanmu
                 ini merasa bersalah?” pancing Pak Habib.
                      “Ya, Pak,” jawab Ruki singkat.





                                              45
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62