Page 53 - Sampul Terkepung
P. 53

“Tapi, pohon keres kan, rindang. Bisa mengurangi
                 polusi udara!” jelas Didin.

                      “Ya, betul Ki,” tambah Maul bermaksud membela
                 temannya.
                      “Diam  kamu!  Nggak  usah  ikut  omong!”  bentak
                 Ruki.
                      “Hai, gendut. Kamu diam saja! Awas kamu kalau

                 bicara lagi!” ancam Oris sambil mendorong tubuh Maul.
                      “Ris, kamu jangan begitu!” lerai Didin.
                      “Kamu  mau  apa,  Din.  Berani  kamu?!”  tantang
                 Ruki sambil mendorong tubuh Didin. Anak paling kecil
                 di kelas  itu  terdorong  ke belakang  beberapa  langkah.
                 Bahkan, ia nyaris terpelanting.

                      “Kamu jangan kasar, Ki!” kata Didin mencoba maju
                 lagi beberapa langkah.
                      Ruki  kembali  berusaha  mendorong  tubuh  Didin.
                 Namun,  Didin  berusaha  mempertahankan  diri  dengan

                 memegangi kedua tangan Ruki.
                      “Jangan begitu, Ki!” pinta Maul mencoba melerai.
                      “Hai,  kamu  sebaiknya  ndak  usah  ikut-ikutan!”
                 cegah Oris sambil mendorong tubuh Maul.
                      Dorong-mendorong  terus  terjadi.  Didin  kalah
                 tenaga, hampir saja ia terhempas ke tanah.

                      Melihat kejadian itu, anak-anak lain yang berada
                 di dekat  tempat  itu  berlari  mendekat.  Sebagian  ada
                 yang  berteriak-teriak  minta  tolong  karena  ada  yang
                 mau berkelahi.




                                              41
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58