Page 27 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Pertama_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 27
ulama empat madzhab. Di antaranya adalah Imam Abu Abdillah
as-Samiri dalam al Mustaw'ab, an-Nawawi dalam al 'Idlah, Abu
Mansur al Kirmani al Hanafi dan lain-lain (lihat nama-nama dan
pernyataan mereka mengenai hal ini dalam Daf'u Syubah Man
Syabbaha Wa Tamarrada, hlm. 115-116).
Terakhir, penting untuk diketahui bahwa ziarah ke makam
Rasulullah atau ke makam orang-orang shaleh lainnya bukan
berarti menyembah mereka. Mereka hanyalah wasilah (perantara)
kita kepada Allah dalam berdo'a. Karenanya, al Imam Syamsuddin
Ibn al Jazary —seorang imam besar dalam hadits dan ilmu qira'at—
menyatakan:
" ينلحاي صلا ريـبـق ءاعإ دلا ةباجإ عضايم نم "
ُّ َ
َْ
َ َ
ََ ْ
ُُّّْ
Maknanya: “Termasuk tempat yang sering menyebabkan do'a terkabul
adalah kuburan orang-orang yang shaleh". (al Hishn al Hashin dan
'Uddah al Hishn al Hashin).
Kalau ada orang yang berziarah ke suatu makam dengan niat
menyembah orang yang ada dalam makam atau dengan membawa
keyakinan bahwa si mayit bisa mendatangkan manfaat atau
menolak bahaya dengan sendirinya tanpa seizin Allah, tentu saja,
dia adalah musyrik.
23