Page 28 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Pertama_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 28

BAB V

               HUKUM  IKHTHILATH  ANTARA  KAUM

               LAKI-LAKI DAN KAUM PEREMPUAN



                     Ketahuilah  bahwa  sikap  berlebih-lebihan  dalam  agama
               adalah sikap yang tidak seharusnya. Yang dituntut dalam hal ini
               adalah bersikap adil. Dengan demikian tidak boleh bagi siapapun
               menghalalkan sesuatu yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya, atau
               sebaliknya;  menghalalkan  sesuatu  yang  telah  diharamkannya.
               Allah berfirman:

                            )    77  :ةدئالما  ةريس       ﴾     (  مكنُد في ايلغت ٗ باتكلا لهأ اُ لق  ﴿


               Maknanya: "Katakanlah [wahai Muhammad] wahai ahli kitab jangalah
               kalian berlebih-lebihan dalam beragama kalian". (Q.S. al Ma-idah : 77)

                     Rasulullah  berkata  kepada  Ibn  ‘Abbas  di  Muzdalifah  saat
               melaksanakan  haji:  “Ambilkan  batu  [untuk  melempar  jumrah]
               untukku”. Kemudian Ibnu ‘Abbas memungut batu seukuran khazaf
               (kerikil  sedang).  Rasulullah  bersabda:  “(dengan)  Batu-batu
               seukuran  inilah  (kalian  melempar  jumrah),  jauhilah  oleh  kalian
               intuk  berlebih-lebihan  dalam  urusan  agama,  sesungguhnya
               berlebih-lebihan dalam agama telah menghancurkan orang-orang
               sebelum kalian”.
                     Ada pendapat  sebagian  orang  yang  berlebih-lebihan  dalam
               menyikapi  hukum  ikhthilath.  Mereka  mengharamkan  apa  yang



                                               24
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33