Page 222 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 222
mampu mencetahnya.t Oleh karena itu, katakanlah, orang yang
memperlihatkan bekas (pengaruh) nafsunya, maka cahaya kelem-
butan akan sirna dari hatinya."
Menurut Dzun Nun Al-Mishri, kunci ibadah adalah beqpikir,
tanda-tanda cobaan (ujian) adalah mencegah nafsu dan hawa (ke-
inginan atau dorongan nafsu), sedang mencegah keduanyaharus
meninggalkan keinginan keduanya. Menurut Ibnu Atha', nafsu
akan didaki di atas buruknya budi pekerti dan seorang hamba
diperintah agar terus-menerus berbudi pekerti yang baik. Oleh
karena itu, nafsu akanberjalan di medanpenentangan kebaikan
karena kelobaannya dan seorang hamba akan berusaha menoliak
keburukan tuntutannya dengan sungguh+ungguh. Barangsiapa
melepas tali kekangFya, maka dia sebagai temannya dalam
(membuat) kerusakan. Sedangkan menurut ]unaid, nafst anmah
(selalu memerintah) perbuatan jahat, mendorong pada perbuatan
merusak yang dipancing oleh mustrh-musuh, mengikuti ke-
i.gir,* nafsu, dan penghiasan diri dengan sifat-sifat buruk.
Abu Hafsh mentat4kan, "Barangslapa yang tidak mempe-
dulikan nafsunya sepanjang masa, tidak mencegahnya dalam se-
galahal, dantidak menariknya dari segala hal yang dibenci maka
dia adalah orant yang tertipu. Barangsiapa yang mentanttap
baik, maka dia akan dirusak. Bagaimana mungkin. orant yang
mempunyai akal sehat rela terhadap naftunya." Karim bin Karim
bin Karim bin Karim Yusuf bin Ya'qub bin Ibrahim Al-I(halil me-
ngomentarinya dengan mentutip firrnan Allah:
).
4 , , l-.
,,'hrrite,\'att J I , \P. (-' .t I u-l
IJ r ; ;:;i stun ta un nafsu ny a, tar eaa *y" u it menyuruh
ilItu adalah awal perjalanan. Dernikian itu dikarenekan fiL
nafsu dibiasakan dengan kelezatan, maka dia tidak akan berpaling pada
ketaatan kecuali dengan berbagai periuangan yang sungguh-sungguh
dan dampratan yang santat keras. Oleh karena itu, perkara-perkara
ini dinamakan pedang-pedang. Fungsinya unhrk menyembelih nafsu
secara paksa dan memalingkannya dari kecenderuntannya.
20E *ala K.rt * r(*,
"...x1